Bisnis.com,JAKARTA— PT Samudera Indonesia Tbk. menyatakan siap untuk mengikuti lelang operator Pelabuhan Patimban yang sudah memasuki tahap prakualifikasi. Perseroan menggandeng mitra dari Jepang untuk bertarung dalam lelang operator.
Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia perseroan siap memenuhi kelengkapan data yang dibutuhkan untuk syarat pada tahap prakualifikasi. Dia menambahkan, Kementerian Perhubungan selaku Panitia Lelang memberikan waktu hingga esok, Kamis (15/10/2020) untuk menyampaikan dokumen yang dibutuhkan.
Menurut Bani, perseroan telah mempersiapkan semua data yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat-syarat proses prakualifikasi.
“Untuk di-submit sesuai dengan timeline dari panitia Patimban,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/10/2020).
Bani saat ini belum membeberkan siapa mitra nasional dan mitra dari Jepang yang akan digandeng dalam konsorsium peserta lelang tender.
Sebelumnya, emiten berkode saham SMDR itu mengaku tengah melakukan koordinasi dengan calon mitra.
Baca Juga
Untuk diketahui, SMDR punya pengalaman dalam pengelolaan pelabuhan. SMDR mengelola Terminal Peti Kemas Palaran, Samarinda. Selain itu, SMDR juga mengelola Dermaga 303-305, Dermaga 208, dan Dermaga Serbaguna Nusantara di Pelabuhan Tanjung Priok.
Dia menjelaskan bahwa Pelabuhan Patimban akan menambah kapasitas pelabuhan di Jawa terutama wilayah Jawa Barat (Jabar). Dengan demikian, kehadiran fasilitas itu akan mengurangi kepadatan dan beban ke Tanjung Priok, Jakarta.
“Patimban juga menambah efisiensi industri di Jabar sehingga akan menarik investasi di Jabar membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan tingkat kompetitif ekspor industri. Hal ini akan mendorong pertumbuhan dan kelancaran kargo di Jabar,” paparnya.
Pelabuhan Patimban merupakan proyek hasil kerjasama antarpemerintah (G to G) Indonesia dengan Jepang. Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) telah berkomitmen mengucurkan pinjaman tahap pertama senilai 118 miliar Yen atau setara Rp14,2 triliun untuk tahap pertama; total pendanaan mencapai Rp42 triliun.