Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demo Tolak Omnibus Law Bergejolak, IHSG Tidak Tergoyahkan

IHSG mencetak kenaikan dalam empat sesi berturut-turut. Indeks tidak tergoyahkan kendati demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja bergejolak.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com,JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan tren penguatan di tengah aksi demo penolakan Undang Undang Cipta Kerja yang terjadi di sejumlah kota Tanah Air.

Gelombang demonstrasi penolakan omnibus law terus mengalir di dalam negeri. Kegiatan harus berakhir ricuh di sejumlah kota pada Kamis (8/10/2020).

Di tengah kondisi itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) perkasa dengan menguat 0,70 persen ke level 5.039,142 pada akhir perdagangan Kamis (8/10/2020). Indeks mampu reli dengan menguat empat sesi perdagangan berturut-turut.

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan terjadi aksi beli investor asing pada perdagangan Kamis (8/10/2020). Net buy atau beli bersih senilai Rp49,94 miliar.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi incaran utama aksi beli asing dengan net buy Rp96,9 miliar. Selanjutnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mengekor dengan Rp40,7 miliar.

PT Astra International Tbk. (ASII) menempati urutan ketiga daftar net foreign buy dengan Rp31,5 miliar. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengekor dengan Rp13,5 miliar.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan demonstrasi penolakan Undang Undang Cipta Kerja tidak terlalu berpengaruh. Pasalnya, pengesahan omnibus law menurutnya bagus untuk investor.

“Untuk jangka panjangnya,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (8/10/2020).

Dennies mengatakan katalis positif datang dari Negeri Paman Sam. Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memberikan stimulus baru.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan sektor saham aneka industri, konsumer, infrastruktur menjadi pendorong laju IHSG pada sesi Kamis (8/10/20200. Ketiganya naik masing-masing 1,78 persen, 1,00 persen, dan 0,91 persen.

Lanjar menilai data penjualan eceran yang sedikit lebih baik menjadi salah satu pendongkrak optimisme investor akan pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp49,94 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper