Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harita Nickel (NCKL) Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun

Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp1,6 triliun.
Direksi PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel dalam paparan publik 2023, Kamis (27/6/2024). RUPST NCKL memutuskan membagikan dividen sebesar Rp1,6 triliun. /Bisnis-Artha Adventy
Direksi PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel dalam paparan publik 2023, Kamis (27/6/2024). RUPST NCKL memutuskan membagikan dividen sebesar Rp1,6 triliun. /Bisnis-Artha Adventy

Bisnis.com, JAKARTA - PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel akan membagikan dividen sebesar Rp1,6 triliun untuk tahun buku 2023. 

Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp1,6 triliun. 

“Perseroan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar 30% atau sekitar Rp 1,6 triliun,” kata Roy dalam paparan publik, Kamis (27/6/2024). 

Adapun saham NCKL yang tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 63.098.600.000 lembar. Maka dividend per share adalah Rp25,35 per saham. 

Sementara itu pada perdagangan hari ini pukul 14.50 WIB, saham NCKL berada di level p990 per saham. Dengan asumsi harga saat ini, maka dividend yield yaitu sebesar 2,56%. 

Sepanjang 2023, NCKL NCKL mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 149,35% menjadi sebesar Rp23,85 triliun. Pendapatan tersebut melonjak dibandingkan dengan 2022 sebesar Rp9,56 triliun. 

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tersebut terdiri dari pengolahan nikel sebesar Rp20,76 triliun serta pendapatan dari penambangan nikel sebesar Rp3,09 triliun. Kontrak pelanggan yang lebih dari 10% dari pendapatan adalah Lygend Resources & Technology Co., Ltd., Ningbo Lygend Wisdom Co., Ltd., dan Glencore International AG.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan NCKL juga ikut naik menjadi Rp15,82 triliun. Beban tersebut melonjak 218,48% dibandingkan dengan beban 2022 yang tercatat sebesar Rp4,89 triliun.

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp5,61 triliun. Profit ini naik 20,40% dibandingkan dengan 2022 sebesar Rp4,66 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper