Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa saham emiten ternama kembali menjadi saham yang banyak diborong investor asing saat IHSG ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (27/6/2024).
Perdagangan hari ini, IHSG ditutup naik 0,90% atau 62,309 poin. Hari ini pasar dibuka pada level 6.905,916, dan bergerak pada rentang 6.915,830 – 6.968,136, sebelum akhirnya ditutup pada level 6.967,951.
Hari ini investor asing cenderung banyak menjual saham kepemilikannya dengan net sell Rp5,37 triliun. Sedangkan sepanjang tahun 2024 net sell investor asing kembali bertambah menjadi Rp5,99 triliun. Beberapa saham yang banyak dijual investor asing diantaranya, saham BBRI dengan net sell Rp156,5 miliar, BMRI Rp98,0 miliar, AMMN Rp26,5 miliar, ASII Rp20,3 miliar, GOTO Rp14,5 miliar.
Selain melakukan penjualan terhadap saham kepemilikannya, beberapa investor asing masih tertarik untuk membeli saham emiten dengan kinerja baik. Berikut adalah penjelasannya.
Pada posisi pertama saham favorit investor asing hari ini adalah saham perbankan swasta nasional ternama di Indonesia, yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai beli bersih Rp382,6 miliar. Saham bank milik Djarum Group ini berhasil naik 2,63% atau 250 poin ke posisi Rp9.750 per saham.
Posisi berikutnya masih dihuni oleh saham perbankan berkapitalis besar, yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan nilai beli bersih Rp73,3 miliar. Saham perbankan berplat merah ini berhasil kembali naik 3,62% atau 160 poin ke posisi Rp4.580 per saham.
Baca Juga
Selanjutnya ada saham perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan layanan telekomunikasi ternama di Indonesia, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp59,8 miliar. Saham BUMN ini berhasil naik 1,00% atau 30 poin ke posisi Rp3.030 per saham.
Selain itu, pada posisi selanjutnya ada saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan nilai beli bersih Rp41,1 miliar. Saham perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan online ini naik 6,35% atau 8 poin ke posisi Rp134 per saham.
Lalu, di posisi kelima ada saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dengan nilai beli bersih Rp33,3 miliar. Sayangnya saham perbankan syariah BUMN ini dalam kondisi melemah 0,39% atau 10 poin ke posisi Rp2.540 per saham.
Posisi berikutnya dihuni oleh saham PT Chandra Asri Paciffic Tbk. (TPIA) dengan nilai beli bersih Rp22,8 miliar. Saham emiten industri petrokimia dan angkutan jasa milik Prajogo Pangestu ini sayangnya melemah 0,28% atau 25 poin ke posisi Rp9.050 per saham.
Posisi selanjutnya ada saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dengan nilai beli bersih Rp18,6 miliar. Saham perusahaan MAP Group yang bergerak di bidang perdagangan umum ini berhasil naik 5,69% atau 80 poin ke posisi Rp1.485 per saham.
Pada posisi selanjutnya ada saham perusahaan produsen jamu herbal, yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dengan nilai beli bersih Rp14,8 miliar. Saham perusahaan ini berhasil naik 2,67% atau 20 poin ke posisi Rp770 per saham.
Posisi kesembilan ada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dengan nilai beli bersih Rp12,5 miliar. Saham perusahaan inti Indofood Group yang bergerak di bidang industri pengolahan makanan ini berhasil naik 2,12% atau 125 poin ke posisi Rp6.025 per saham.
Sedangkan pada posisi terakhir dihuni oleh saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan nilai beli bersih Rp11,1 miliar. Saham BUMN yang bergerak di bidang transportasi dan perdagangan gas bumi ini sayangnya melemah 0,32% atau 5 poin ke posisi Rp1.540 per saham. (Fasya Kalak Muhammad)
Daftar 10 Saham Favorit Investor Asing Kamis (27/6/2024):
1. PT Bank Central Asia Tbk. (Rp382,6 miliar)
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Rp73,3 miliar)
3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp59,8 miliar)
4. PT Bukalapak.com Tbk. (Rp41,1 miliar)
5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (Rp33,3 miliar)
6. PT Chandra Asri Paciffic Tbk. (Rp22,8 miliar)
7. PT Mitra Adiperkasa Tbk. (Rp18,6 miliar)
8. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (Rp14,8 miliar)
9. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (Rp12,5 miliar)
10. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Rp11,1 miliar)