Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Omnibus Law, Rupiah Kembali ke Level Rp14.600

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS langsung menguat 177,5 poin pada perdagangan hari ini, Selasa (6/10/2020).
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA –  Nilai tukar rupiah kembali menguat hingga ke level psikologis Rp14.600 pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa (6/10/2020). Posisi rupiah pada pembukaan hari ini merupakan yang terkuat sejak 16 Juli 2020

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 1,2 persen atau 177,5 poin ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (6/10/2020) pukul 09.05 WIB. Pada saat bersamaan, indeks dolar AS terpantau melemah 0,1 persen menjadi 93,419. 

Rupiah menjadi pemimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS pagi ini. Mengekor rupiah adalah won Korea Selatan yang menguat 0,23 persen. Kemudian peso Filipina yang juga menguat 0,13 persen.

Pada penutupan perdagangan kemarin,  rupiah parkir di level Rp14.800 per dolar AS dan berhasil memimpin penguatan penguatan mata uang Asia di tengah pelemahan dolar AS. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat berkat sentimen positif yang datang baik dari luar negeri maupun dalam negeri. 

“Pagi ini mata uang rupiah kemungkinan akan terjadi fluktuatif namun kemungkinan ditutup menguat sebesar 10-50 poin di level 14.770-14.840,” tulisnya dalam keterangan resmi, Selasa (6/10/2020).

Salah satu sentimen yang paling mempengaruhi adalah pelaku pasar lega setelah mendengar kabar Presiden AS Donald Trump segera keluar dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, tempatnya dirawat akibat Covid-19.

Pelaku pasar juga akan memantau pernyataan dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang dijadwalkan untuk menyampaikan pidato utama di konferensi NABE pada hari Selasa waktu setempat. 

Di sisi lain, perusahaan farmasi dalam negeri siap menyalurkan obat untuk penanganan Covid-19 yang diimpor dari India. Ada secercah harapan bahwa masyarakat yang terjangkit virus corona bisa berangsur sembuh. 

Kendati demikian, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, bahkan bila vaksin sudah tersedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper