Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fluktuasi Saham HSBC Dorong Biaya Hedging di Hong Kong ke Level Tertinggi

Saham HSBC anjlok ke harga terendahnya dalam 25 tahun pada dua minggu lalu ditengah panasnya tensi politik di China.
 Gedung HSBC di London, Inggris, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Hannah McKay
Gedung HSBC di London, Inggris, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Hannah McKay

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga saham HSBC Holdings Plc kini dinilai tiga kali lebih fluktuatif dibandingkan dengan indeks Hang Seng. Investor memprediksi pergerakan ini akan terus berlangsung,

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (5/9/2020), harga saham HSBC pada hari ini telah melesat 5 persen ke level HK$31,30 hingga pukul 11:47 waktu Hong Kong. Lonjakan ini jauh diatas kenaikan indeks Hang Seng yang hanya tumbuh 1,6 persen.

Para pedagang saham berjangka di Hong Kong telah memasukkan indikator priced in untuk bulan Oktober yang akan penuh dengan volatilitas. Hal ini sekaligus mematahkan prediksi bullish dan bearish yang disematkan pada saham HSBC.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, harga kontrak saham terkait HSBC berdurasi satu bulan telah melesat dan mendekati harga tertinggi pada Mei 2009 lalu. Hal ini mengindikasikan adanya permintaan yang tinggi untuk melindungi saham dari volatilitas lebih lanjut.

“Kenaikan saham HSBC hari ini cukup mengejutkan. Kami belum melihat kabar positif lainnya selain penambahan kepemilikan saham oleh Ping An. Selain itu, outlook industri perbankan juga masih muram,” jelas Direktur Eksekutif Uob Kay Hian (Hong Kong) Ltd Steven Leung.

Adapun saham HSBC anjlok ke harga terendahnya dalam 25 tahun pada dua minggu lalu ditengah panasnya tensi politik di China. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu rencana ekspansi bank tersebut yan ditambah dengan tingkat suku bunga yang rendah serta penyebaran virus corona.

Penurunan ini membuat pemegang saham mayoritas HSBC, Ping An Insurance Group untuk membeli 10,8 juta saham HSBC atau 8 persen yang berimbas pada lonjakan harian terbesar dalam lebih dari 1 dekade terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper