Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Saham Teknologi, Wall Street Ditutup Menguat

Pergerakan Wall Street tersebut ditopangi rilis data ekonomi AS yang menunjukkan tren positif.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, dibuka lebih tinggi pada perdagangan Kamis pagi, ditopang keuntungan yang solid di sektor teknologi.

Dilansir dari Antara, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 35,2 poin atau 0,13 persen menjadi ditutup di 27.816,9 poin.

Sementara itu, indeks S&P 500 naik 17,8 poin atau 0,53 persen menjadi 3.380,8.  Indeks Komposit Nasdaq menambah cuan 159,00 poin atau 1,42 persen menjadi 11.326,51.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, tujuh sektor menguat. Real estate menjadi sektor dengan kenaikan harga saham paling tinggi. Adapun saham-saham di sektor energi menjadi pemberat indeks. 

Serentetan data, termasuk klaim pengangguran dan belanja konsumen, menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi yang lamban bisa kehilangan momentum.

Investor sekarang melihat ke laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja yang diharapkan pada Jumat waktu setempat untuk mengukur lebih lanjut kemajuan ekonomi.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis, klaim pengangguran awal AS -berada di 837.000 dalam pekan yang berakhir 26 September, menyusul 873.000 direvisi naik pada pekan sebelumnya.

Klaim pengangguran yang berlanjut turun menjadi 11,8 juta dalam tujuh hari yang berakhir pada 19 September.

Pendapatan personal di Amerika Serikat turun 2,7 persen pada Agustus, dan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 1 persen, menurut perkiraan yang dirilis Kamis oleh Biro Analisis Ekonomi.

Investor juga memperhatikan dengan cermat ketidakpastian dari paket bantuan baru Covid-19 karena anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik tetap menemui jalan buntu.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melanjutkan pembicaraan mereka awal pekan ini mengenai paket bantuan 2,2 triliun dolar yang baru diusulkan oleh Partai Demokrat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper