Bisnis.com, JAKARTA - PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) mengungkap alasan dibalik penerbitan obligasi dan sukuk ijarah pada tahun 2020 ini.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Aneka Gas Industri mengumumkan penerbitan obligasi dan sukuk ijarah dengan total emisi mencapai Rp305 miliar.
Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan penerbitan obligasi pada tahun ini dilaksanakan untuk kebutuhan mendanai pinjaman jatuh tempo (refinancing).
“(Penerbitan obligasi dan sukuk ijarah) refinancing sukuk dan bonds yang jatuh tempo awal Desember,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (30/9/2020).
Untuk diketahui, AGII memiliki obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2017 seri A dengan nilai pokok Rp195 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2017 seri A dengan nilai pokok Rp107 miliar yang akan jatuh tempo pada 5 Desember 2020 mendatang.
Di sisi lain, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) juga baru saja melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan II Mayora Indah Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok Rp500 miliar yang merupakan bagian dari PUB II dengan target dana yang dihimpun seluruhnya senilai Rp2 triliun.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan membenarkan bahwa dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada entitas anak PT Torabika Eka Semesta (TES).
“(Penggunaan dana) cuma buat modal kerja. Tidak termasuk buat capex,” ungkap Yuni kepada Bisnis, Rabu (30/9/2020).
Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, Direktur Keuangan Mayora Indah Hendrik Polisar menilai bahwa prospek penjualan dari minuman olahan dalam kemasan untuk produk Torabika memang bertumbuh.
Produk kopi kemasan dinilai masih bisa bertumbuh terlihat dari penjualan pada semester pertama tahun ini yang cukup stabil.
“Iya, kedepan (prospek bisnis Torabika) masih bagus," tutur Hendrik beberapa waktu lalu.