Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Sekuritas meyakini investor asing pada akan kembali ke pasar saham domestik kendati hingga saat ini arus modal keluar masih deras. Penemuan vaksin dan penanganan virus corona (Covid-19) menjadi perhatian investor asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada Jumat (25/9/2020), investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp42,17 triliun sejak awal tahun.
Pada hari perdagangan Jumat (25/9/2020), net sell asing tercatat Rp829,60 miliar namun IHSG tetap ditutup menguat 2,12 persen ke level 4.945. Sejak awal tahun, IHSG terkoreksi 21,49 persen.
Kepada Divisi Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin mengatakan bahwa investor global terus mencermati perkembangan vaksin dan kasus positif Covid-19 di Indonesia sebelum memutuskan untuk masuk kembali.
“Kalau vaksin nya sudah di-approve oleh pemerintah dan kasus baru sudah ada tanda-tanda peaking, investor asing kemungkinan besar akan kembali masuk,” ujar Kim kepada Bisnis, Jumat (25/9/2020).
Kim pun menargetkan IHSG akan mampu menguat ke level 5.500 — 5.550 pada akhir tahun ini, lebih rendah dibandingkan level pada penutupan akhir tahun lalu 6.299.
Baca Juga
BNI Sekuritas merekomendasikan saham-saham dari sektor perbankan, telekomunikasi, dan semen untuk dapat dicermati investor saat ini hingga masa pemulihan ekonomi terjadi.
Untuk sementara ini, penopang pasar saham domestik diperkirakan berasal dari kekuatan investor domestik.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan bahwa penopang penguatan indeks belakangan ini lebih didorong oleh investor ritel domestik
“Investor yang mendominasi adalah domestik. Investor asing secara net masih ada sell off,” kata Wimboh.
Pada periode tahun berjalan, investor domestik mendominasi jumlah investor baru dan kepemilikan di pasar modal Indonesia.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor di pasar modal bertambah sebanyak 682.935 single investor identification (SID) pada periode Januari—Agustus 2020.