Bisnis.com, JAKARTA – Saham sejumlah emiten bank masuk ke dalam daftar paling banyak dijual maupun dibeli oleh investor asing (net foreign sell & net foreign buy) dalam perdagangan sepekan terakhir, yakni pada 28 Juli–1 Agustus 2025.
Mengutip data Indo Premier Sekuritas, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) alias BCA menjadi yang paling banyak dilego asing dengan nilai penjualan Rp2,09 triliun dalam sepekan ke belakang. BBCA parkir di zona hijau 0,30% atau naik 25 poin menjadi seharga Rp8.300 per saham.
Saham bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyusul di belakangnya dengan total penjualan sebesar Rp1,08 triliun. Harga saham BMRI tetap mampu terapresiasi 0,44% atau 20 poin ke level 4.530.
Investor asing juga banyak menjual saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, yang menempati urutan ketujuh dengan akumulasi Rp131,2 miliar. Harga saham BBNI stagnan pada level Rp4.010 per saham.
Emiten perbankan lain yang sahamnya banyak dijual asing antara lain PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang menempati peringkat 34 di antara semua emiten dengan nilai Rp15,9 miliar serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di peringkat 36 dengan nilai Rp15,6 miliar.
Di sisi lain, pembelian saham emiten perbankan oleh investor asing cenderung tak semarak pada pekan ini karena didominasi oleh emiten sektor lainnya di sepuluh besar.
Baca Juga
Hanya terdapat saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI yang menempati peringkat ke-23 dengan nilai pembelian Rp30 miliar. Saham BRIS ditutup stagnan pada level 2.730.
Lebih jauh, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN bertengger di peringkat ke-47 dengan akumulasi pembelian asing senilai Rp7,6 miliar.
Terdapat pula saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di peringkat ke-56 dengan nilai Rp3,8 miliar, saham PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) yang menempati urutan ke-57 dengan nilai Rp3,6 miliar, serta PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) alias Bank Panin di peringkat 60 dengan akumulasi Rp2,7 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.