Bisnis.com, JAKARTA - Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT) akan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue guna menghimpun dana sebesar 280 juta dolar Singapura (S$280 juta) untuk akuisisi Lippo Mall Puri.
Dengan estimasi kurs dolar Singapura Rp10.845, maka nilai target rights issue tersebut berkisar Rp3,03 triliun.
Berdasarkan laporan perusahaan pada Senin (21/9/2020), LMIRT akan melakukan pencatatan efek sebanyak 4,68 miliar saham dari 2,92 miliar saham yang tersedia melalui skema rights issue. Dengan kata lain, 100 lembar saham LMIRT dapat digunakan untuk memesan 160 efek tambahan dengan harga S$60 sen per unit.
Aksi ini dilakukan guna mendanai pembelian Lippo Mall Puri sebesar Rp3,5 triliun atau S$330,2 juta dari Mandiri Cipta Gemilang (MCG), yang merupakan anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Adapun LPKR juga bertindak sebagai sponsor dari LMIRT.
Laporan tersebut juga menyebutkan, apabila LPKR mengalokasikan 72,5 persen atau lebih dari efek yang dimiliki, maka LMIRT akan menjadi anak usaha dari LPKR.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), LMIRT juga akan mencari pinjaman dari perbankan untuk mengumpulkan modal akuisisi. Dana yang ditargetkan didapat dari upaya ini adalah senilai 120 juta dolar Singapura.
Baca Juga
Dana yang didapat LMIRT kemudian akan diberikan ke anak usaha LPKR lainnya, Binjaimall Holdings Pte. Ltd., yang nantinya disetorkan ke PT Puri Bintang Terang (PBT) untuk membayar harga jual beli kepada penjual, Mandiri Cipta Gemilang (MCG), yang juga merupakan anak usaha LPKR.
“Mandiri Cipta Gemilang juga akan memberikan vendor financing kepada Binjaimall Holding sebesar S$40 juta,” demikian pernyataan manajemen.
Manajemen LMIRT menyatakan, setelah proses akuisisi rampung, maka Lippo Mall Puri akan menjadi aset utama perusahaan karena prospek tingkat okupansi yang tinggi akan menarik tenant-tenant baru.Manajemen juga menambahkan, pemulihan pendapatan sewa kemungkinan akan mulai terjadi pada akhir 2021 mendatang.
"Dampak negatif dari pandemi virus corona menghasilkan peluang bisnis bagi perusahaan untuk mengakuisisi aset dengan potensi apresiasi nilai yang tnggi dengan harga yang rendah," jelas manajemen LMIRT.