Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah berdasarkan referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat pada pagi ini, Jumat (18/9/2020).
Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs Jisdor menguat 0,73 persen menjadi Rp14.768 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.878 per dolar AS.
Sementara itu, di pasar spot rupiah menguat 0,50 persen persen menjadi Rp14.759 per dolar AS pada Jumat (18/9/2020) pukul 10.26 WIB.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah masih akan berfluktuatif. Pergerakan diperkirakan menguat tipis antara 5 - 20 poin pada level Rp14.800—Rp14.870 pada akhir pekan ini.
Berdasarkan median anallisis ekonom yang disurvei Bloomberg, prospek pemulihan ekonomi dan posisi obligasi dengan yield tinggi di Indonesia akan membawa rupiah menguat 1,3 persen dari level saat ini pada Desember 2020.
Adapun, Westpac Banking Corp., Australia & New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ Group), dan Malayan Banking Bhd (Maybank). merupakan kelompok yang bullish terhadap rupiah setelah fluktuasi jangka pendek belakangan ini.
Baca Juga
Head of Asia Research ANZ Khoon Goh menilai kasus Covid-19 di Indonesia yang dapat dikendalikan dan proposal mengenai amandemen UU Bank Indonesia yang dapat memengaruhi independensi bank sentral dibatalkan bakal menjadi sentimen positif bagi rupiah menjelang akhir tahun.
“Saya memperkirakan rupiah pulih hingga akhir tahun, tapi penguatan masih tergantung dengan sentimen negatif yang ada saat ini,” kata Goh seperti dikutip dari Bloomberg.
Goh memperkirakan rupiah dapat menyentuh Rp14.300 per dolar AS pada akhir 2020 nanti.