Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Trinitan Metals (PURE) Bangun Pabrik Smelter Nikel di KEK Palu

Direktur Utama Trinitan Metals and Minerals Petrus Tjandra mengatakan bahwa perseroan akan membangun pabrik smelter nikel seluas 200 hektare yang diharapkan dapat rampung pada Oktober 2021.
Finna U. Ulfah
Finna U. Ulfah - Bisnis.com 18 September 2020  |  19:59 WIB
Trinitan Metals (PURE) Bangun Pabrik Smelter Nikel di KEK Palu
PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. (PURE). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Trinitan Metals and Minerals Tbk., akan membangun pabrik smelter nikel di kawasan ekonomi khusus (KEK) Palu.

Direktur Utama Trinitan Metals and Minerals Petrus Tjandra mengatakan bahwa perseroan akan membangun pabrik smelter nikel seluas 200 hektare yang diharapkan dapat rampung pada Oktober 2021.

Mengutip keterangan emiten berkode saham PURE itu, pembangunan pabrik tersebut merupakan kerja sama dengan PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (PT BPST) yang telah ditandatangani surat kesepakatan bersamanya pada 16 September 2020.

Dalam kerja sama strategis tersebut, PT BPST akan menyediakan lahan seluas 200 hektare di KEK Palu beserta dengan peralatan pembangunan bagi perseroan.

“Posisi Palu itu lebih dekat dengan banyak konsumen untuk ekspor ke China, Jepang, atau Korea. Jadi, lokasi KEK sangat strategis untuk ekspor sehingga kami berharap dapat memangkas biaya logistik dan produksi kami,” ujar Petrus saat paparan publik secara daring, Jumat (18/9/2020).

Kendati demikian, PURE belum memberikan keterangan secara detail terkait total investasi untuk membangun pabrik tersebut dan total kapasitas produksi dari smelter nikel itu.

Adapun, operasional pabrik tersebut nantinya akan memanfaatkan teknologi hidrometalurgi Step Temperatur Acid Leach (STAL) yang tengah dikembangkan oleh perseroan.

Untuk diketahui, hidrometalurgi adalah teknologi memurnikan logam dengan metode kimia yang efisien dan ramah lingkungan. Teknologi itu diklaim perseroan dapat mengolah bijih nikel laterit berkadar rendah menjadi nikel cobalt atau logam nikel murni kelas satu.

Manajemen PURE menilai teknologi STAL dapat menekan biaya investasi dibandingkan dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) atau pemurnian nikel yang saat ini banyak dilakukan oleh penambang lain.

“Kalau HPAL itu investasi minimal US$1-2 juta, sedangkan dengan teknologi hidrometalurgi sekitar 70-80 persen lebih murah daripada itu. Dengan demikian, dengan investasi lebih murah dan tepat guna sehingga kami akan jadi perusahaan yang paling menguntungkan,” papar Petrus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

smelter logam Trinitan Metals and Minerals
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top