Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia ditutup dengan hasil menggembirakan seiring dengan optimisme investor terhadap perkembangan vaksin virus corona serta sejumlah kesepakatan yang turut mengerek indeks berjangka Amerika Serikat dan Eropa.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (14/9/2020), seluruh indeks di wilayah Asia mencatatkan penguatan. Indeks Kospi Korea Selatan menutup perdagangan hari ini di menguat 31,22 poin atau 1,3 persen di posisi.
Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,88 persen dan parkir di level 1.651,1 disusul oleh S&P/ASX 200 Australia yang menghijau 0,68 persen atau 40,07 poin di posisi 5.899,5.
Selanjutnya, indeks Hang Seng Hong Kong juga terpantau naik 0,58 persen di 24.646,03 disusul oleh indeks Shanghai Composite di kisaran 3.268,35 atau naik 0,25 persen.
Salah satu faktor penopang pergerakan saham Asia adalah kabar pembelian aplikasi asal China, TikTok untuk di wilayah Amerika Serikat yang telah memasuki tahap akhir.
Sementara itu, saham Softbank Group juga melejit setelah perusahaan chip asal AS, Nvidia membeli divisi pengembangan chip Arm Ltd yang dimiliki Softbank senilai US$40 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, perusahaan farmasi Gilead Sciences Inc juga akan mengakuisi Immunomedics Inc dalam waktu dekat senilai US$21 miliar.
Investor akan terus memantau sentimen-sentimen pemulihan ekonomi global seiring dengan The Fed yang kemungkinan mempertahankan strategi kebijakan moneter yang dovish.
Para pelaku pasar juga dibayangi kekhawatiran terkait keberlanjutan reli positif saham-saham teknologi setelah mereka melakukan penilaian ulang dan meningkatnya volatilitas di pasar.
Selanjutnya, sentimen perkembangan vaksin untuk virus corona juga semakin melenggangkan laju bursa Asia. Di Amerika Serikat, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan, pembagian vaksin kepada masyarakat kemungkinan dapat dilakukan pada akhir tahun 2020, atau lebih cepat dibandingkan saran dari sejumlah pakar kesehatan.
Sementara itu, University of Oxford dan AstraZeneca Plc telah melanjutkan uji klinis vaksin rancangannya setelah sempat dihentikan pekan lalu akibat salah satu subjeknya sakit.
“Sentimen virus corona, utamanya perkembangan vaksin, menjadi faktor dominan dalam pergerakan secara makro pada pasar modal. Selain itu, ini akan menjadi pekan yang sibuk untuk bank sentral dan pertemuan FOMC pada hari Rabu akan memegang peranan paling penting,” jelas Stephen Innes, Chief Market Strategist AxiCorp Ltd.