Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan tren pelemahan hingga menyentuh titik terlemah sejak 13 Mei 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.890 per dolar AS. Posisi tersebut merupakan yang terlemah sejak 12 Mei 2020 sebesar Rp14.905.
Rupiah dibuka di posisi Rp14.900 dan bergerak di rentang Rp14.890 hingga Rp14.950. Sepanjang perdagangan rupiah memang mepet ke level psikologis Rp15.000 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,10 persen ke posisi 93,2440. Indeks dolar mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia.
Di Asia, rupiah menjadi mata uang paling terdepresiasi, disusul won Korea (-0,17 persen) dan Rupe India (-0,10 persen). Sementara itu mayoritas mata uang Asia menguat.
Penguatan dipimpin dolar Singapura yang menguat 0,26 persen, kemudian ringgit Malaysia 0,23 persen dan dolar Taiwan 0,07 persen.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di buka di posisi Rp14.900 atau turun 5 poin dibandingkan posisi penutupan kemarin di Rp14.855 per dolar AS.
Pada pukul 09.18 WIB, rupiah terkoreksi 60 poin atau 0,40 persen ke posisi Rp14.915. Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak di posisi Rp14.900 hingga Rp14.915 per dolar AS.
Posisi rupiah pada awal perdagangan hari ini merupakan yang terlemah sejak 8 Mei 2020. Saat itu rupiah di pasar spot ditutup di level Rp14.950.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,38 persen atau 56 poin menuju Rp14.855 per dolar AS pada perdagangan Kamis (10/9/2020). Rupiah justru menjadi mata uang terlemah di Asia di saat mayoritas mata uang menguat akibat koreksi dolar AS.
Rupiah hanya ditemani dolar SIngapura dan yuan China yang masing-masing terkoreksi 0,08 persen. Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan dolar AS di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,05 persen ke level 93,206.
Pelemahan rupiah kemarin sejalan dengan tekanan terhadap pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 5 persen. Indeks jeblok menyusul pengumuman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan menerapkan PSBB total pada 14 September 2020.
Managing Director and Head of Equity Capital Market PT Samuel International Harry Su mengatakan PSBB akan memukul perekonomian nasional. Dia menyebut, Jakarta menyumbang sekitar 17,5 persen dari total PDB Indonesia sehingga penerapan PSBB total di ibukota akan berdampak besar.
“Penerapan kembali semi-lockdown di ibukota akan niscaya menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi, saham dan rupiah,” tutur dia.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim sebelumnya mengatakan menilai kebijakan PSBB dapat membawa rupiah turun ke level terendah.
“Rupiah bisa ke Rp17.000 per dolar AS,” ujar Ibrahim, Rabu (9/9/2020).
Pukul 15.00 WIB : Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.890 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS terpantau melemah 0,09 persen ke level 93.2480.
Pukul 14.11 WIB : Nilai tukar rupiah masih berada di zona merah, melemah 86,5 poin atau 0,58 persen ke posisi Rp14.941,5 per dolar AS
Pukul 11.26 WIB : Nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan hingga akhir sesi pertama perdagangan hari ini. Rupiah melemah 67,5 poin atau 0,45 persen ke posisi Rp14.922,5 per dolar AS.
Pukul 11.01 WIB : Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah, turun 92,5 poin atau 0,62 persen ke posisi Rp14.947,5 per dolar AS. Indeks dolar masih melemah 0,06 persen ke posisi 93,2800
Pukul 09.59 WIB : Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS makin mendekati Rp15.000 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terpantau melemah 87,5 poin atau 0,59 persen ke posisi Rp14.942 per dolar AS.
Pukul 09.12 WIB : Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah 55 poin ata 0,37 persen ke posisi Rp14.910 per dolar AS. Indeks dolar terpantau turun 0,05 persen ke posisi 93.2940.