Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mengumumkan rencana pembelian kembali saham atau buyback mulai 9 September 2020 hingga 8 Desember 2020.
Dilansir dari keterbukaan informasi perseroan, Kamis (10/9/2020), manajemen SMCA menyebut aksi buyback dimaksudkan untuk untuk meningkatkan nilai pemegang saham. SCMA akan melakukan buyback paling banyak 20 persen dari modal disetor dalam perseroan.
Biaya pembelian kembali saham direncanakan sebanyak-banyaknya Rp500 miliar yang berasal dari kas internal. Jumlah ini tidak termasuk biaya transaksi, biaya perantara pedagang efek, dan biaya lainnya sehubungan dengan buyback.
"Dampak dari pelaksanaan Pembelian Kembali Saham adalah hilangnya pendapatan bunga atas dana yang digunakan untuk Pembelian Kembali Saham Perseroan," tulis manajemen SCMA.
Namun demikian, manajemen SCMA meyakini bahwa aksi buyback tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha. Pasalnya SCMA mempunyai modal kerja dan arus kas yang cukup dan memadai untuk melaksanakan buyback, termasuk pembiayaan kegiatan usaha.
Aksi buyback saham ini, lanjut manajemen SCMA hanya mengurangi jumlah aset dan ekuitas sebesar Rp500 miliar. Proforma aset dan ekuitas setelah aksi buyback masing-masing Rp6,28 triliun dan Rp5,13 trilin pada laporan keuangan per 30 Juni 2020.
Baca Juga
Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tidak berubah banyak. Setelah aksi buyback, laba bersih diperkirakan Rp602,79 miliar alias tidak berubah.
Sebelumnya, Corporate Secretary Surya Citra Media Gilang Iskandar menuturkan perseroan telah melaksanakan pembelian kembali saham sejak 5 Desember 2018 hingga 30 Juli 2020.
Langkah itu sehubungan dengan telah disetujuinya rencana itu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) serta rencana buyback dalam kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan.
Gilang melaporkan jumlah saham yang dibeli melalui aksi korporasi itu sebanyak 619,43 juta lembar. Jumlah itu setara dengan 4,193 persen dari modal disetor dalam perseroan.
“Total biaya pembelian kembali berkisar Rp583,92 miliar,” jelasnya.