Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Properti Tertekan, Prospek Summarecon Agung (SMRA) Tetap Stabil

Menurut Pefindo, rating idA yang disematkan untuk Summarecon Agung (SMRA) mencerminkan kekuatan bisnis SMRA di sektor properti dan industri.
Sebuah bus anterjemput melintas di tengara (landmark) kawasan Summarecon Bekasi./summarecon.com
Sebuah bus anterjemput melintas di tengara (landmark) kawasan Summarecon Bekasi./summarecon.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan peringkat utang PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) di level idA serta outlook yang stabil.

Analis Pefindo Christyanto Wijaya dan Marshall Tatuhas dalam laporannya pada Kamis (10/9/2020) juga mempertahankan rating obligasi SMRA senilai Rp3,5 triliun di level idA. Pefindo juga mempertahankan outlook stabil untuk emiten pemilik Mall Kelapa Gading itu.

Rating serupa juga disematkan pada dua obligasi terbitan SMRA masing-masing pada tahun 2015 senilai Rp500 miliar dan tahun 2017 senilai Rp800 miliar yang akan jatuh tempo pada November-Desember 2020 mendatang.

Menurut Pefindo, rating idA ini mencerminkan kekuatan bisnis SMRA di sektor properti dan industri. Kualitas aset perusahaan juga dinilai amat baik sehingga dapat mendatangkan penerimaan berulang (recurring income) yang mencukupi.

“Meski demikian, peringkat ini juga dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif dan kebijakan perlindungan arus kas yang belum optimal, risiko proyek baru di area lain, serta karakteristik sektor properti di Indonesia yang amat bergantung pada kondisi makroekonomi,” demikian kutipan laporan tersebut.

Adapun rating idA- menandakan obligor memiliki kemampuan yang baik untuk melunasi utang jangka panjangnya. Peringkat SMRA dapat ditingkatkan apabila perusahaan dapat melewati perkiraan angka prapenjualan, pendapatan, dan EBITDA secara konsisten.

Sementara itu, SMRA menyatakan pembayaran utang-utang yang ada akan dilakukan dengan kombinasi penggunaan kas internal, pinjaman bank, dan dana dari aksi korporasi. Hingga 30 Juni 2020, SMRA tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp2,5 triliun.

SMRA juga memiliki pinjaman revolving loan yang belum terpakai sebesar Rp1,5 triliun serta sisa obligasi penawaran tahap ketiga yang belum diterbitkan sebesar Rp2,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper