Bisnis.com, JAKARTA — PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR) akan resmi listing perdana dengan melepas 812 juta saham atau persisnya 812.000.000 lembar saham, setara 8.120.000 lot pada hari ini, Selasa (8/7/2025).
Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Asia Pramulia mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 1,53 kali.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip Senin (7/7/2025), total pesanan saham ASPR mencapai 1,24 miliar saham atau tepatnya 1.245.128.200 lembar saham, dari rencana 812 juta saham atau setara 29,94% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Adapun Asia Pramulia, emiten berkode saham ASPR tersebut telah mematok harga initial public offering (IPO) Rp124 per saham sehingga perseroan meraup dana segar Rp100,68 miliar.
Dalam penawaran awal atau book building yang berlangsung pada 23 Juni–25 Juni 2025, emiten kemasan plastik itu membanderol harga penawaran di rentang Rp118 hingga Rp124 per lembar saham. Berdasarkan hasil book building, ASPR menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp124 per saham.
Manajemen ASPR menjabarkan kondisi pasar saat book building dilakukan dengan mempertimbangkan rasio-rasio perusahaan sejenis yang telah tercatat di BEI, termasuk price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV).
Baca Juga
Melansir laporan keuangan ASPR pada 2024, harga Rp124 yang dibanderol dalam IPO ASPR mencerminkan PER 45,02 kali dan PBV 3,25 kali. Dengan begitu, manajemen menerangkan, PER ASPR lebih rendah ketimbang PER rata-rata perusahaan publik tercatat di industri yang sama.
“Nilai PER yang lebih rendah dari industri sejenis menunjukkan bahwa tingkat valuasi saham ASPR yang ditawarkan pada valuasi yang cukup menarik dibandingkan perusahaan sejenis,” kata manajemen ASPR dalam prospektus.
Adapun, dana hasil IPO rencananya akan dipergunakan sebesar 50% untuk pembelian mesin pada segmen kemasan minuman, makanan, cat, dan kemasan lain seperti kosmetik, kimia, farmasi, hingga support utility.
“Sisanya, yaitu sekitar 50% digunakan untuk modal kerja, termasuk biaya operasional seperti biaya penambahan tenaga kerja dan pembelian bahan baku,” papar manajemen.
Manajemen menerangkan, bahan baku yang ada saat ini hanya cukup digunakan untuk kapasitas produksi yang telah ada. Seiring rencana ekspansi perseroan, manajemen bakal menggunakan dana hasil IPO untuk membeli bahan baku tambahan.
Sebagai infromasi, Asia Pramulia merupakan perseroan yang bergerak di bidang produksi kemasan plastik, dengan produk berupa botol, toples, kemasan cat, air minum dalam kemasan, minyak goreng, hingga perlengkapan industri dan peternakan.
Saat ini, perseroan memiliki 2 pabrik yang berlokasi di Surabaya dan Pasuruan, Jawa Timur. Di Surabaya, perseroan memiliki 23 unit mesin injection, dilengkapi dengan 4 unit mesin lainnya.
Sementara itu, di Pasuruan, perseroan memiliki 3 unit mesin injection dan 3 unit mesin blow. Lebih lanjut, perseroan tengah melakukan upaya pengembangan teknologi di pabrik-pabrik milik perseroan. Saat ini, kapasitas produksi dari 2 pabrik perseroan dinilai telah memenuhi permintaan pasar.