Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kimia Farma (KAEF) Targetkan Berbalik Laba pada 2026

Emiten produsen obat pelat merah, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) berupaya memperbaiki kinerja keuangan pada tahun ini sehingga tidak lagi membukukan rugi pada 2026.
Kimia Farma/kimiafarmaapotek.co.id
Kimia Farma/kimiafarmaapotek.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen obat pelat merah, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) berupaya memperbaiki kinerja keuangan sehingga tidak lagi membukukan rugi pada tahun buku 2026. 

Pada periode 2022-2024, Kimia Farma membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau rugi bersih berturut-turut. Merujuk laporan keuangan perseroan, rugi bersih KAEF tercatat sebesar Rp170,04 miliar pada 2022, Rp1,96 triliun pada 2023, dan Rp842,27 miliar pada 2024.

Sepanjang 2024, Direktur Utama Kimia Farma Djagad Prakasa Dwialam menerangkan perseroan telah mampu mengurangi kerugian bersih sebesar 57,11%. Hal itu ditopang oleh pendapatan KAEF yang tumbuh tipis 0,67% year-on-year (YoY) dari Rp9,87 triliun pada 2023 menjadi Rp9,93 triliun pada 2024. 

Pada saat yang sama, KAEF juga menekan beban pokok penjualan sebesar sebesar 1,02% YoY menjadi Rp6,99 triliun pada 2024. Setelah dikurangi berbagai pajak dan beban penjualan, rugi bersih KAEF 2024 terpangkas signifikan.

Pada 2025, Kimia Farma menargetkan pertumbuhan dobel digit pada top line dan perbaikan yang signifikan di sisi bottom line. Menurut Djagad, sejumlah upaya bakal dijalankan KAEF untuk mampu melanjutkan perbaikan kinerja pada 2025, terutama untuk memenuhi target memangkas rugi bersih.

Upaya-upaya itu, antara lain memacu inovasi, efisiensi operational expenditureperbaikan harga pokok penjualan (HPP), hingga mendorong penjualan produk-produk bermargin tinggi.

Djagad menambahkan perseroan bakal menggenjot penjualan produk-produk kosmetik yang mampu memberikan margin yang cukup lebar ketimbang penjualan perseroan dari produk obat-obatan.

“Jadi lebih optimis pada 2025. Kalau masih rugi, kemungkinan masih. Tapi kami berharap [kerugian] jauh lebih berkurang,” katanya, Senin (7/7/2025).

Upaya lain yang telah dilakukan KAEF adalah mengurangi variasi jenis obat-obatan yang diproduksi. Djagad menerangkan, 2 tahun silam, KAEF memiliki 1.200 stock keeping unit (SKU). Dalam rangka memangkas kerugian, kini KAEF hanya memiliki 578 SKU.

Djagad memastikan upaya itu akan terus dilakukan perseroan. Apalagi, KAEF memiliki target untuk membukukan catatan hijau pada tahun buku 2026 dengan berbalik mencetak laba bersih.

Direktur Portofolio, Produk, dan Layanan Jasmine Karsono menegaskan Kimia Farma ke depannya akan lebih berfokus pada pengobatan terapi terhadap sejumlah penyakit dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia, seperti penyakit jantung, hipertensi, kolesterol, stroke, diabetes, dan kanker.

“Jadi kami fokus ke 6 kelas terapi, kami merapikan portofolio kami. Kami juga melakukan efisiensi dan pembenahan proses dari sisi R&D. Dari sisi produk kami lebih ramping, mudah-mudahan kami lebih cepat berlari,” katanya.

Terdapat sejumlah langkah lain yang akan ditempuh KAEF untuk mampu mengukir kinerja positif pada 2026. Pertama, KAEF bakal senantiasa berupaya untuk menyediakan obat bagi keperluan pemerintah.

Djagad menerangkan, KAEF telah membantu pasokan obat bagi pemerintah, seperti obat pemberantasan TBC, HIV, dan lain sebagainya. Adapun, hal ini sejalan dengan rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menekan kasus TBC di Indonesia pada 2030.

Kedua, KAEF juga berupaya untuk melakukan efisiensi di segala lini bisnis perseroan.

“Dengan beragam cara, salah satunya digitalisasi dengan mengintegrasikan laporan keuangan kami di grup,” tambahnya.

Selain itu, sejumlah inovasi bakal kembali didorong KAEF untuk menjadi pemain nomor satu di industri produsen obat Indonesia. Teranyar, KAEF mengembangkan pemanfaatan sel punca (stem cell) dalam menghadapi tantangan besar di dunia kesehatan, khususnya penanganan penyakit degeneratif.

Terakhir, KAEF bakal lebih mendorong seluruh anak usahanya untuk melakukan value added service. Salah satunya melalui PT Kimia Farma Trading & Distribution yang disebut telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan multinasional.

“Kami sudah bekerja sama bukan cuma sama prinsipal-prinsipal Kimia Farma sendiri, tapi juga dengan multinasional. Di mana perusahaan multinasional mempercayakan produk mereka kepada Kimia Farma Trading & Distribution,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper