Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Catat Emisi Obligasi Korporasi Capai Rp90,9 Triliun per Semester I/2025

Pefindo mencatat total emisi obligasi korporasi tembus Rp90,9 triliun pada periode Januari-Juni 2025.
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat emisi obligasi korporasi tembus Rp90,9 triliun pada semester I/2025 didorong oleh keperluan modal kerja dan pendanaan ulang surat utang jatuh tempo.

Berdasarkan data Pefindo per semester I/2025, nilai penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp90,9 triliun atau melonjak 48,31% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran menyampaikan mayoritas penerbitan surat utang ditujukan untuk kebutuhan modal kerja yang mencapai Rp56,26 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dari periode  sama tahun sebelumnya yakni Rp38,61 triliun.

“Hal tersebut menunjukkan adanya kegiatan-kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh para perusahaan dengan pendanaan melalui surat utang,” ujarnya dalam acara Media Forum yang digelar secara daring, Selasa (8/7/2025).

Sementara itu, sebanyak Rp31,49 triliun dari total emisi obligasi korporasi itu digunakan emiten untuk memenuhi kebutuhan refinancing surat utang jatuh tempo. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp15,21 triliun.

Pefindo memperkirakan pada semester II/2025, penerbitan surat utang korporasi akan tetap semarak karena nilai jatuh tempo surat utang yang cukup besar jelang akhir tahun. Pefindo mencatat nilai obligasi jatuh tempo 2025 mencapai Rp161,2 triliun, dengan Rp96,43 triliun jatuh pada paruh kedua.

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto menyatakan bahwa tingginya nilai jatuh tempo menjadi salah satu katalis utama untuk meningkatkan aktivitas penerbitan obligasi baru untuk kebutuhan refinancing selama Juli-Desember 2025.

“Memang kebutuhan untuk refinancing juga melonjak dua kali lipat sehingga kemungkinan ke depan masih akan banyak penerbitan yang dilakukan,” ucapnya.

Berdasarkan data Pefindo, sektor yang paling aktif menerbitkan obligasi selama semester I/2025 mencakup industri pulp & paper, multifinance, perbankan, dan pertambangan. 

Di samping itu, kelompok non-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendominasi nilai penerbitan sebesar Rp60,91 triliun, sedangkan BUMN mencatatkan Rp29,98 triliun.

Dari sisi rating, surat utang dengan peringkat AAA masih mendominasi penerbitan maupun outstanding masing-masing sebesar 48,7% dan 44,3%. Dari sisi tenor, mayoritas obligasi yang diterbitkan pada tahun ini berada pada jangka waktu 3 tahun yaitu 40,7%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper