Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah diprediksi menguat walaupun terbatas pada perdagangan Selasa (8/9/2020).
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya meskipun di rentang yang cenderung sempit.
“Kemungkinan mata uangrupiah masih akan kembali menguat di level sempit antara 10-25 point di level Rp14.710-Rp14.800 per dolar AS,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (8/9/2020).
Adapun, pada penutupan perdagangan Senin (7/9/2020) rupiah parkir di level Rp14.740 per dolar AS, terapresiasi 0,07 persen atau 10 poin.
Ibrahim menjelaskan bahwa prospek ekonomi AS yang tidak begitu baik sehingga membuat The Fed memberikan sinyal kuat untuk menerapkan kebijakan suku bunga rendah untuk waktu yang sangat lama telah memberikan kekuatan terhadap rupiah.
Selain itu, data ekonomi AS terbaru juga menambahkan kekuatan bagi aset berisiko seiring dengan prospek pelemahan dolar AS.
Baca Juga
Untuk diketahui, data ketenagakerjaan non pertanian AS untuk periode Agustus turun dari sebelumnya 1,734 juta menjadi 1,371 juta. Namun, tingkat pengangguran AS berhasil turun dari sebelumnya 10,2 persen menjadi 8,4 persen.
Di sisi lain, kekhawatiran pasar terhadap resesi di Indonesia juga telah membayangi rupiah.
Apalagi, pemerintah DKI Jakarta terus memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat prospek pertumbuhan ekonomi dalam negeri akan cenderung stagnan. Hal itu dikarenakan adanya penurunan konsumsi masyarakat dan pertumbuhan Investasi yang cenderung flat.