Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) mengumumkan akan melakukan pembelian kembali saham perseroan.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Kamis (3/9/2020), Garudafood menyatakan aksi korporasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan di masa yang akan datang.
Pemegang saham juga telah menyetujui pembelian saham kembali oleh emiten berkode saham GOOD tersebut dengan batas maksimum 2 persen saham perseroan dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan alokasi dana maksimum Rp100 miliar.
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno mengatakan pembelian kembali saham ini akan menggunakan kas internal perusahaan.
"Buyback saham ini menggunakan kas internal perusahaan sebagai sumber pendanaan utama dan ini tidak akan berdampak signifikan pada kondisi keuangan dan operasional Garudafood secara keseluruhan," ujarnya dikutip dari rilis pers perusahaan yang diterima Bisnis, Kamis (3/9/2020).
Disebutkannya, saham yang akan dibeli perseroan akan menjadi saham treasury dan suatu saat bisa saja dilepas kembali ke publik.
Baca Juga
"Selain itu, proses ini akan dilakukan secara bertahap dan pastinya tujuan rencana aksi ini diharapkan akan berdampak positif bagi pemegang saham dan Perseroan,” terang Paulus.
Perseroan menilai kondisi pasar yang belum stabil saat ini menjadi momentum tepat untuk melakukan aksi buyback saham serta mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Manajemen perusahaan produsen kacang Garuda tersebut juga optimis aksi buyback saham ini tidak akan menyebabkan penurunan laba serta tidak akan berpengaruh pada kinerja dan operasional Garudafood.
Untuk diketahui, Garudafood belum merilis data kinerja keuangan untuk periode semester I/2020. Namun, perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang relatif stabil pada kuartal I/2020 terbukti dari capaian penjualan bersih yang hanya menurun 1,68 persen dibanding periode kuartal I/2019 menjadi Rp2,24 triliun.
Karena perseroan mampu melakukan efisiensi pada periode tersebut, laba bersih perseroan dilaporkan bertumbuh 15,37 persen secara tahunan menjadi Rp140,47 miliar.