Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2019 : Garudafood (GOOD) Raup Pendapatan Rp8,44 Triliun

Pendapatan yang diraih pada 2019 naik 4,84 persen dibandingkan dengan posisi 2018.
Komisaris PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) Atiff Ibrahim Gill (dari kiri), Direktur Paulus Tedjosutikno, dan Komisaris Hartono Atmadja berbincang di sela-sela paparan publik, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Komisaris PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) Atiff Ibrahim Gill (dari kiri), Direktur Paulus Tedjosutikno, dan Komisaris Hartono Atmadja berbincang di sela-sela paparan publik, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten makanan dan minuman ringan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) mencatatkan pertumbuhan tipis dari sisi penjualan dan laba bersih sepanjang tahun 2019.

Dikutip dari publikasi laporan keuangan perseroan, Senin (11/5/2020), emiten berkode saham GOOD tersebut meraih pendapatan sebanyak Rp8,44 triliun atau tumbuh 4,84 persen (year on year/yoy).

Laba tahun berjalan perseroan juga bertumbuh menjadi Rp435,77 miliar, naik 2,42 persen secara tahunan.Adapun, laba per saham atau earning per share yang dapat dibagikan perseroan untuk tahun buku 2019 menurun tipis dari Rp56,79 menjadi Rp56,49.

Kendati beban pokok penjualan meningkat 7,55 persen menjadi Rp5,91 triliun, namun produsen kacang dengan jenama Garuda tersebut berhasil menjaga beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang masing-masing turun 0,43 persen dan 3,62 persen.

Di samping itu, perseroan mengalami kenaikan signifikan dari sisi liabilitas mencapai 33,35 persen menjadi Rp2,3 triliun diakibatkan oleh meningkatnya pinjaman jangka panjang dari utang bank. Hal ini diikuti dengan kenaikan dari sisi ekuitas sebesar 11,09 persen menjadi Rp2,76 triliun.

Walhasil, total aset perseroan meningkat 20,19 persen menjadi Rp5,06 triliun pada akhir tahun lalu.

Terakhir, kas dan setara kas akhir tahun perseroan meningkat drastis 122,85 persen dari posisi Rp217,7 miliar menjadi Rp485,14 miliar disebabkan oleh meningkatnya kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper