Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer yang terkenal dengan produk cokelat PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) masih optimis bisa mencatatkan kinerja yang cemerlang di tahun pandemi ini.
Dalam ringkasan hasil pelaksanaan paparan publik perseroan yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (27/8/2020), dan dipublikasikan di laman keterbukaan informasi pada Selasa (1/9/2020), manajemen menyatakan masih yakin pertumbuhan hingga akhir tahun bisa mencapai 10 persen.
“Kita masih yakin akan bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Pertumbuhan di akhir tahun dengan target 5-10 persen masih realistis dan optimis bisa dicapai,” ungkap manajemen dalam ringkasan paparan publiknya.
Manajemen pun tak menampik bahwa penerapan pembatasan sosial berskala besar memang sangat berdampak pada produktivitas dan efisiensi perseroan. Penutupan banyak mall-mall di beberapa daerah di Indonesia membuat usaha tenant-tenant pelanggan emiten berkode saham COCO tersebut tidak beroperasi dan akhirnya membuat permintaan pun menjadi anjlok.
Perseroan menerangkan penjualan dari segmen B2B (business-to-business) dan B2C (business-to-consumer) terkena dampak hampir 50 persen dari keseluruhan pelanggan perseroan.
Di sisi lain, pada bulan Maret hingga Juni 2020, penurunan kapasitas produksi perseroan mencapai 40 persen, namun saat ini produksi perseroan mengalami peningkatan signifikan mencapai 90 persen.
Baca Juga
Produsen cokelat Schoko tersebut menyatakan akan terus melakukan inovasi dan memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan.
Selama masa pandemi Covid-19, dijelaskan manajemen, aktivitas belanja online melalui ‘bakingmart.id’ naik signifikan berkisar 15-20 persen. Antusiasme pelanggan Schoko berbelanja terlihat dari penjualan produk cokelat Couverture, Compound, dan Cocoa Powder.
Lebih lanjut, manajemen juga membidik perluasan pangsa pasar melalui pembukaan jalur distribusi sendiri yang berada di wilayah Indonesia timur. Adapun, perseroan juga sedang berencana untuk masuk ke dalam bidang distribusi sehingga perseroan dapat mendistribusikan produk-produknya secara mandiri.
Berdasarkan keterangan laporan keuangan perseroan per Juni 2020, pemasok cokelat untuk gerai kafe JCO Donut & Coffee tersebut mencatatkan penurunan penjualan 47,36 persen secara tahunan menjadi Rp47,56 miliar.
Penurunan omzet tersebut juga berpengaruh terhadap penurunan pos laba tahun berjalan perseroan sebesar 39,14 persen secara tahunan menjadi Rp2,22 miliar.