Bisnis.com, JAKARTA — PT Pinago Utama Tbk. resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Senin (31/8/2020).
Pinago Utama menjadi emiten ke-37 Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020. Emiten yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet itu menawarkan sebanyak 156,25 juta saham baru dengan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp250.
Dengan demikian, emiten yang mendapatkan sandi PNGO itu mendapatkan dana segar dari IPO Rp39,06 miliar.
Manajemen PNGO melaporkan penjatahan saham dilakukan pada Rabu (26/8/2020). Dalam penawaran umum perdana saham, perseroan mengklaim terjadi oversubscribed sebanyak dua kali lipat.
Direktur Utama Pinago Utama Bambang Palgoenadi menjelaskan bahwa tujuan IPO sebagai bentuk komunikasi positif kepada publik. Langkah itu menjadi komitmen perseroan untuk pembangunan Indonesia melalui industri perkebunan kelapa sawit dan karet berkelanjutan khususnya di Sumatra Selatan.
“Dengan adanya dana hasil IPO ini juga akan memperkuat struktur permodalan perseroan untuk merealisasikan rencana strategis ke depannya guna meningkatkan kinerja,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (31/8/2020).
Baca Juga
Lebih lanjut, Bambang mengatakan dana dari hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian pupuk, tandan buah segara (TBS), dan pembelian bahan olahan karet, serta pembayaran biaya sewa alat berat dan konstruksi. PNGO optimistis mampu bersaing dengan perusahaan sejeni dengan luasan lahan yang lebih besar.
Dia menuturkan perseroan memiliki keunggulan kompetitif seperti pengalaman mengelola kebun, penggunaan bibit unggulan, bisnis yang terintegrasi dan ramah lingkungan, lokasi kebun dan pabrik pengolahan yang berdekatan, penerapan teknologi mekanisasi untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas kerja, serta hubungan yang baik dengan stakeholders.