Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembukaan Pasar, Rupiah Dibuka Menguat 30 Poin

Rupiah bersama dolar Taiwan memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS.
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat 30 poin ke posisi Rp14.648 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, kenaikan nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini setara 0,20 persen. Pada  perdagangan kemarin, (26/8/2020) nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.670 per dolar AS.

Kinerja rupiah pada pembukaan pagi ini cukup cemerlang karena bersama dolar Taiwan memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS. Adapun dolar Taiwan menguat 0,24 persen ke posisi 29,34 per dolar AS.

Selain itu, mata uang Asia lain yang juga menguat adalah won Korea dan dolar Hong Kong. Di lain pihak, dolar Singapura, peso Filipina, ringgit Malaysia, dan yen Jepang mencetak koreksi pada hingga pukul 09.08 WIB.

Di sisi lain, indeks dolar terpantau turun 0,09 persen ke posisi 92,920. Indeks dolar mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia lainnya. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pergerakan rupiah hari ini akan fluktuatif. "Tetapi berpeluang menguat tipis di level di rentang Rp14.650 – Rp14.800 per dolar AS," ujarnya. 

Dari eksternal, pelaku pasar merespons positif langkah pejabat perdagangan AS dan China menegaskan kembali komitmen  terhadap kesepakatan perdagangan Fase 1. Hal itu yang meredakan kekhawatiran tentang kebuntuan diplomatik antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Pasar juga akan melihat pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell  di retret tahunan Jackson Hole, Wyoming. 

Sementara itu di dalam negeri, keputusan Pemerintah DKI Jakarta untuk mengakhiri atau kembali memperpanjang masa transisi PSBB akan menjadi sentimen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper