Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Rabu (26/8/2020).
Pada penutupan perdagangan Selasa (25/8/2020), rupiah menguat 21,5 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.649 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS koreksi 0,22 persen ke 93,09.
"Dalam perdagangan hari ini, Rabu (26/8) mata uang rupiah kemungkinan masih akan menguat walaupun dalam penguatan tipis antara 10-25 poin di rentang 14.610-14.680," papar Ibrahim Assuaibi Direktur PT TRFX Garuda Berjangka.
Dari sentimen eksternal, Ibrahim menyampaikan semua mata sekarang tertuju pada simposium Jackson Hole hari Kamis bertema “Menjelajahi Dekade ke Depan: Implikasi untuk Kebijakan Moneter”.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell secara luas diharapkan untuk memberikan panduan lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter AS serta fokus pada target inflasi 2 persen selama pidatonya.
Dari dalam negeri, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani sependapat apa yang di katakan oleh banyak pengamat ekonomi maupun para analis bahwa skenario terburuk Pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) akan berada dikisaran 0% sampai -2% pada kuartal III/2020.
Dengan demikian, ada kemungkinan masuk dalam jurang resesi dikarenakan mengalami pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut.
Proyeksi negatif muncul karena aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha yang mulai pulih sejak Juni 2020 rupanya belum cukup kuat untuk berlanjut. Apalagi pandemi virus corona yang terus meningkat di Indonesia khusunya di DKI Jakarta, sehingga masa transisi terus di perpanjang.
Tingkat konsumsi masyarakat masih cukup lemah walaupun pemerintah sudah memberikan bantuan berupa Bansos dan BLT.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.