Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Jadi Pembeli Siaga Rights Issue Acset (ACST)

Aksi rights issue ACST dilaksanakan pada awal September 2020 dengan target dana yang dihimpun mencapai Rp1,5 triliun.
Jajaran direksi PT United Tractors Tbk. yang baru. Perseroan mengganti dirut emiten dengan kode UNTR itu dalam rapat umum pemegang saham yang digelar Selasa (16/4/2019). /Bisnis-M. Nurhadi Pratomo
Jajaran direksi PT United Tractors Tbk. yang baru. Perseroan mengganti dirut emiten dengan kode UNTR itu dalam rapat umum pemegang saham yang digelar Selasa (16/4/2019). /Bisnis-M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk., siap menyerap saham baru yang diterbitkan oleh entitas usahanya, PT Acset Indonusa Tbk., melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro mengatakan bahwa entitas usahanya di bidang konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST), telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada pertengahan Agustus lalu untuk menyelenggarakan right issue.

Pihaknya berharap aksi korporasi oleh ACST itu dapat dilaksanakan pada awal September 2020 dengan target dana yang ingin dihimpun mencapai Rp1,5 triliun.

“United Tractors berkomitmen untuk mengambil porsi saham yang menjadi haknya dan juga siap menjadi standby buyer apabila ada existing investor dari Acset yang tidak menggunakan haknya dalam HMETD ini,” ujar Iwan saat Pubex Live 2020, Selasa (25/8/2020).

Untuk diketahui, berencana untuk menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 5,72 miliar saham melalui aksi right issue dengan harga pelaksanaan Rp262 per saham.

Harga pelaksanaan itu lebih rendah dibandingkan dengan harga saham ACST pada perdagangan Selasa (25/8/2020) hingga penutupan sesi perdagangan I, di level Rp418.

Adapun, setiap pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk memesan saham baru dalam HMETD nantinya akan terdilusi sebesar maksimum 89,11 persen setelah pelaksanaan PUT II.

Per 31 Juli 2020, komposisi pemegang saham ACST terdiri atas PT Karya Supra Perkasa, anak usaha United Tractors, sebesar 50 persen, PT Cross Plus Indonesia sebesar 12,27 persen, Reksa Dana HPAM Ekuitas Progresif 6,33 persen, PT Loka Cipta Kreasi 5,83 persen, HBSC-Fund Services, BOB (Cayman Ltd) 5,51 persen, dan publik 19,96 persen.

Dengan demikian, emiten berkode saham UNTR itu setidaknya harus menyiapkan Rp749,32 miliar untuk mempertahankan posisinya menjadi pemegang saham terbesar dari ACST, atau mendapatkan total kepemilikan sebesar 94,56 persen saham jika rights issue telah dilaksanakan.

Di sisi lain, dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham yang menjadi kewajiban ACST akan digunakan untuk melunasi sebagian utang.

Iwan pun menjelaskan bahwa pelaksanaan right issue untuk memperbaiki balance sheet ekuitas ACST, sehingga anak usaha itu memiliki gearing level yang sehat dan mempersiapkan entitas itu menjalankan proyek ke depan yang lebih baik.

Adapun, ACST membukukan rugi bersih Rp252,20 miliar pada semester I/2020, menyusut 37,6 persen dari rugi bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp404,43 miliar.

Pendapatan ACST pada paruh pertama 2020 juga mengalami penurunan sebesar 51,58 persen dari Rp1,54 triliun menjadi Rp748,74 miliar.

Iwan mengatakan, memproyeksikan sampai akhir tahun ini kinerja bisnis ACST masih akan mengalami tantangan berat seiring dengan penundaan proyek dan kendala pencapaian kontrak baru.

“Namun, kami harap ini akan segera pulih, didorong oleh operational excellence yang saat ini tengah diperbaiki termasuk struktur permodalan dan working capital,” papar Iwan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper