Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Senin (24/8/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terapresiasi 0,49 persen atau 72,5 poin ke level Rp14.772,5 terhadap dolar AS pada penutupan pasar Rabu (19/8/2020). Sepanjang perdagangan hari tersebut, rupiah berada di kisaran Rp14.750 hingga Rp14.789,5.
Sementara itu, pada perdagangan hari sebelumnya yakni Selasa (18/8/2020), nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp14.845. Sepanjang tahun berjalan, posisi rupiah masih melemah 6,54 persen terhadap dolar AS.
Adapun, perdagangan rupiah pada hari Kamis (20/8/2020) dan Jumat (21/8/2020) ditutup karena hari libur nasional. Praktis, rupiah menjadi mata uang terkuat di Asia berdasarkan persentase penguatannya pada pekan kemarin.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai sentimen utama penguatan rupiah adalah surplus pada neraca perdagangan dan suku bunga acuan yang bertahan di level 4 persen.
“Saya kira ditahannya suku bunga, ini selaras dengan appetite investor di pasar keuangan, khususnya obligasi,” ungkapnya kepada Bisnis.
Baca Juga
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate (7DRR) di posisi 4 persen pada Agustus 2020.
Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap di 3,25 persen dan 4,75 persen.
Keputusan ini diambil sesuai dengan pertimbangan kondisi pemulihan ekonomi global di tengah pandemi virus corona. Salah satunya yang terjadi di China, meski pertumbuhan ekonomi di beberapa negara mengalami kontraksi tajam akibat pembatasan mobilisasi pada kuartal II/2020.
Yusuf juga memperkirakan mata uang rupiah masih memiliki peluang untuk kembali menguat seiring dengan rencana pemerintah yang kembali akan melelang beberapa instrumen surat utang pada pekan ini.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka brahim Assuaibi juga memprediksi posisi rupiah masih akan menguat pada perdagangan Senin (24/8/2020).
“Untuk Senin, ada kemungkinan rupiah masih akan menguat di level Rp14.720–Rp14.820,” tulisnya dalam rilis.
Dia menggarisbawahi bahwa Bank Indonesia (BI) mencatat neraca pembayaran Indonesia pada periode April-Juni 2020 surplus US$9,2 miliar. Surplus ini merupakan yang tertinggi sejak kuartal kedua tahun 2011 atau sembilan tahun silam.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan mencapai US$2,9 miliar atau setara 1,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini membaik dari kuartal sebelumnya yang mencapai 1,4 persen dari PDB.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Rupiah berakhir menguat 102 poin atau 0,69 persen menjadi Rp14.670,5 per dolar AS. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di rentang Rp14.670,5 - Rp14.772.
Pukul 14.46 WIB, rupiah berbalik menguat 64,5 poin atau 0,44 persen menjadi Rp14.708 per dolar AS. Indeks dolar AS turun 0,13 persen ke 93,126.
Pukul 13.34 WIB, rupiah koreksi 6,5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp14.779 per dolar AS. Indeks dolar AS turun tipis 0,05 persen ke 93,196.
Pukul 11.24 WIB, rupiah koreksi 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.797,5 per dolar AS. Indeks dolar AS turun tipis 0,01 persen ke 93,234.
Pukul 09.52 WIB rupiah berbalik koreksi 17,5 poin atau 0,12 persen menjadi Rp14.790 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS koreksi tipis 0,06 persen ke 93,194.
Pukul 09.02 WIB, mata uang rupiah dibuka menguat 0,12 persen atau 17,5 poin menjadi Rp14.755 per dolar AS. Indeks dolar AS koreksi 0,09 persen atau 0,086 poin menjadi 93,161.