Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah diperkirakan masih bergerak menguat pada perdagangan pekan depan setelah ditutup menguat menjelang libur panjang pekan ini.
Pada perdagangan Rabu (19/8/2020), nilai tukar rupiah ditutup menguat 72 poin ke level Rp14.772 per dolar AS dari level penutupan sebelumnya Rp14.844.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka brahim Assuaibi menyampaikan Bank Indonesia (BI) mencatat neraca pembayaran Indonesia pada periode April-Juni 2020 surplus US$ 9,2 miliar. Surplus ini merupakan yang tertinggi sejak kuartal kedua tahun 2011 atau sembilan tahun silam.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan mencapai US$ 2,9 miliar atau setara 1,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini membaik dari kuartal sebelumnya yang mencapai 1,4 persen dari PDB. Defisit di kuartal II/2020 menjadi yang paling kecil sejak kuartal I/2017.
“Membaiknya defisit transaksi berjalan menjadi faktor yang begitu krusial dalam mendikte laju rupiah lantaran arus devisa yang mengalir dari pos ini cenderung lebih stabi,” paparnya, Rabu (19/8/2020).
Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate (7DRR) di posisi 4 persen pada Agustus 2020. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap di 3,25 persen dan 4,75 persen.
Keputusan ini diambil sesuai dengan pertimbangan kondisi pemulihan ekonomi global di tengah pandemi virus corona. Salah satunya yang terjadi di China, meski pertumbuhan ekonomi di beberapa negara mengalami kontraksi tajam akibat pembatasan mobilisasi pada kuartal II/2020.
“Dalam perdagangan hari Jumat kemungkinan libur karena masuk dalam cuti bersama. Untuk Senin, depan ada kemungkinan rupiah masih akan menguat di level Rp14.720 –Rp14.820.