Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pengumuman RDG BI, IHSG Dibuka Menguat

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,34 persen atau 17,88 poin menjadi 5.313,05. Terpantau 138 saham menguat, 56 saham melemah, dan 141 saham stagnan.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (19/8/2020) jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,34 persen atau 17,88 poin menjadi 5.313,05. Terpantau 138 saham menguat, 56 saham melemah, dan 141 saham stagnan.

IHSG ditutup naik 0,90 persen atau 47,484 poin ke level 5.295,174 akhir sesi Selasa (18/8/2020). Tercatat 228 saham mampu menguat. Sisanya, 201 emiten terkoreksi dan 269 stagnan.

Tim analis MNC Sekuritas menyampaikan IHSG ditutup menguat 0,9 persen ke level 5,295 pada perdagangan kemarin (18/8) dan sempat mencapai 5,316 pada titik tertingginya.

Posisi IHSG sudah berada pada target ideal wave [c] dari wave 5 yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun nantinya terjadi overshoot ke 5,400 tetap waspadai akan adanya koreksi terlebih bila IHSG turun ke bawah level 5,119.

Area 5,070-5,100 sebagai level koreksi terdekat IHSG apabila pergerakannya menembus support di 5,119. Level support IHSG 5,220 dan 5,119, sedangkan level resistan 5,330, dan 5,350.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan menjelang libur panjang pergerakan IHSG berpotensi terkonsolidasi. Selain itu, rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang disinyalir berada dalam kondisi terkendali akan turut mewarnai pergerakan IHSG.

Jika terjadi koreksi wajar momentum masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek. Hari ini, IHSG diprediksi bergerak di rentang 5.170 - 5.336.

Head of Equity Capital Markets Samuel Internasional Harry Su menyampaikan surplus neraca perdagangan yang besar pada Juli 2020 membuka jalan bagi BI untuk sekali lagi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.

"[Pemangkasan suku bunga oleh BI] dalam upaya mendukung perekonomian dari kejatuhan resesi," paparnya, Selasa (18/8/2020).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini akan dilangsungkan pada 18-19 Agustus 2020. Sejak awal tahun, bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin (bps), yaitu masing-masing 25 bps pada RDG Februari, Maret, Juni, dan Juli.

Kini, suku bunga acuan 7-Day Reserve Repo Rate berada di level 4 persen.

Sementara itu, pergerakan Bursa Asia belum menunjukkan tanda-tanda antusiasme pada awal perdagangan Rabu (19/8/2020) bahkan setelah bursa Amerika berhasil memecahkan rekor dengan penutupan pada level tertinggi sejak bulan Februari.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu pagi, indeks future Jepang Nikkei 225 terpantau mengalami perubahan sedang indeks Hongkong Hang Seng terkoreksi 0,3 persen.

Sementara indeks future Amerika Serikat S&P 500 menguat tepat pada pukul 08.07 waktu Tokyo, indeks future Australia S&P/ASX 200 melemah 0,1 persen.

Indeks dolar juga jatuh ke level terendah dalam dua tahun terakhir sedang pasar obligasi menguat.

Saham Amazon.com Inc. terpantau mengalami lonjakan paling tinggi pada perdagangan Selasa (18/8/2020), sehingga sepanjang tahun ini saja sahamnya sudah menguat 79 persen. Data pembangunan rumah juga meningkat karena laporan menunjukkan jumlah perumahan mulai bertumbuh melewati rekornya sejak 2016.

Saham-saham perusahaan China kembali akan menarik perhatisn setelah Trump memperingatkan universitas dan sekolah tinggi untuk melakukan divestasi, sementara investor di Hong Kong memantau sinyal peringatan yang memaksa penutupan pra-pasar perdagangan pada hari Rabu (19/8/2020).

Suntikan stimulus besar-besaran dan lonjakan saham perusahaan teknologi telah mendorong rebound ekuitas AS dari aksi jual yang disebabkan pandemi. Sementara itu, jumlah kasus virus corona terpantau terus meningkat.

Di sisi lain, pembicaraan tentang stimulus terhenti, data ekonomi dan laporan keuangan beberapa perusahaan menunjukkan kinerja yang lebih baik dari yang diekspektasikan sebelumnya sehingga menimbulkan optimisme bahwa pemulihan sedang berlangsung.

"Kita memiliki Federal Reserve yang mendukung, mempertahankan suku bunga serendah mungkin," kata Katie Nixon, Chief Investment Officer di Northern Trust Wealth Management, untuk Bloomberg TV. "Hal ini mendukung valuasi yang lebih tinggi."

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi mengindikasikan bahwa Demokrat mungkin akan memangkas proposal stimulus mereka untuk mempertahankan kesepakatan dengan Partai Republik dan mempercepat pemulihan Covid-19.

Sementara itu, China mengecam langkah terbaru AS untuk mengekang akses Huawei Technologies Co. mengkomersialisasikan chip-nya, pukulan telak dalam hubungan yang semakin renggang antara dua negara terbesar di dunia.

Adapun, harga emas kembali rebound dengan kenaikan di atas level US$2.000 per ounce di tengah meningkatnya ketegangan AS-China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper