Bisnis.com, JAKARTA — Dalam perayaan Hari Ulang Tahun Pasar Modal ke-43, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan kelegaan hatinya melihat industri pasar modal tetap bertahan di bawah gempuran pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi menyampaikan pada saat awal Indonesia mengonfirmasi kasus positif Covid-19 pada Maret 2020, muncul kekhawatiran dalam dirinya terkait dengan kemampuan pasar modal Tanah Air bertahan ke depannya.
“Tentunya kekhawatiran ini beralasan karena pandemi ini menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan sehingag dapat memengaruhi aktivitas investasi,” kata Jokowi, Senin (10/8/2020).
Nemun demikian, dirinya merasa lega karena kekhawatiran tersebut sampai dengan hari ini belum terjadi.
Jokowi pun mengapresiasi para pembuat kebijakan yang mampu dengan sigap menyiapkan berbagai kebijakan dan penyesuaian baru untuk memastikan kegaitan di pasar modal tetap berjalan.
“Bahkan pasar modal kita tetap bisa menorehkan kinerja yang baik hal ini dibuktikan dengan adanya 35 IPO saham baru tahun ini dan penambahan produk lainnya di BEI dan merupakan jumlah IPO tertinggi di antara Bursa Asean,” tutur Jokowi.
Baca Juga
Sementara itu, dilihat dari segi penggalangan dana sebesar US$260 juta, BEI berada di peringkat ke-2 di antara Asean, setelah Thailand (US$2,76 miliar). Pencatatan saham baru ini di BEI diikuti dengan 7 pencatatan ETF baru, 1 EBA, dan 1 obligasi Baru.
Pertumbuhan jumlah emiten juga diikuti oleh pertumbuhan jumlah investor yang saat ini jumlahnya telah melebihi 3 juta single investor identification (SID) atau naik lebih dari 3 kali lipat sejak 2016.
“Dirgahayu pasar modal Indonesia, selamat memperingati 43 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Maju terus pasar modal Indonesia,” tutup Jokowi.
Pasar modal Tanah Air diaktifkan kembali pada 10 Agustus 1977 oleh Presiden Soeharto yang ditandai dengan pencatatan perdana saham PT Semen Cibinong Tbk. Saat ini, sudah terdapat 702 perusahaan tercatat di BEI.