Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Sunindo Adipersada Tbk. menjadi saham dengan lonjakan paling tinggi dalam daftar perdagangan satu pekan, 3 Agustus – 7 Agustus 2020.
Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (8/8/2020), emiten dengan sandi saham TOYS ini melesat 55,71 persen, dari harga Rp350 ke Rp545 per saham. Catatan ini ditorehkan hanya dalam waktu 2 hari sejak perusahaan mulai melantai di BEI pada 6 Agustus 2020.
Menyusul di belakang TOYS, saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) naik 41,33 persen. Harga saham emiten farmasi yang saat ini sedang disuspensi pihak BEI tersebut naik dari Rp2.250 per lembar saham menjadi Rp3.140 pada penutupan perdagangan pekan ini.
Selanjutnya adalah saham PT Indofarma Tbk. (INAF) yang naik 39,91 persen, diikuti PT Phapros Tbk. (PEHA) dengan kenaikan 31,27 persen, dan saham Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) yang melaju 30 persen dalam 5 hari perdagangan.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur ke zona merah seiring aksi jual investor asing pada sesi terakhir pekan pertama bulanAgustus pada Jumat (7/8/2020) kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun 0,66 persen ke level 5.143,89 pada akhir sesi Jumat (7/8/2020). Sebanyak 163 saham menguat, 263 saham terkoreksi, dan 159 saham stagnan.
IHSG dibuka di level 5.178,27 dan sempat menguat beberapa saat sebelum berbalik melemah 0,24 persen ke level 5.166,08. Sepanjang perdagangan IHSG mengalami tekanan dan di akhir sesi I ditutup dengan koreksikoreksi 1,06 persen atau 54,95 poin menjadi 5.123,32.
Berdasarkan data BEI, saham PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. tercatat sebagai saham dengan kenaikan harga tertinggi pada hari perdagangan kemarin. Saham berkode IPOL naik 31,43 persen ke level 92. Saham IPOL dibuka di level 71, naik 1 poin dari penutupan sesi sebelumnya.
Total nilai transaksi di seluruh papan perdagangan mencapai Rp9,90 triliun. Investor asing membukukan net sell senilai Rp1,33 triliun.
PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) terhempas dengan terkoreksi 6,09 persen ke level Rp1.080. Investor asing menekan dengan aksi jual di seluruh papan perdagangan senilai Rp1,30 triliun.
Selain TOWR, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga menjadi sasaran aksi jual investor asing. Emiten perbankan Grup Djarum itu mencetak net sell Rp83,8 miliar dan terkoreksi 1,28 persen ke level Rp30.900.
Sektor saham infrastruktur menjadi penekan utama IHSG dengan koreksi 1,73 persen. Sektor saham properti mengikuti dengan turun 1,38 persen.
Sebaliknya, sektor saham perdagangan menjadi penahan koreksi IHSG dengan menguat 1,15 persen. Sektor saham aneka industri juga menopang laju indeks dengan penguatan 0,57 persen.