Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT Indofarma Tbk. (INAF) setelah terjadi peningkatan harga kumulatif.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham KAEF dan INAF pada perdagangan Jumat (7/8/2020). Otoritas bursa memutuskan langkah itu sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif dua saham anggota Holding BUMN Farmasi tersebut.
“Dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham,” tulis Manajemen BEI dalam pengumuman yang dikutip, Jumat (7/8/2020).
Penghentian sementara itu dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham INAF dan KAEF.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham KAEF dan INAF menguat dalam 1 bulan terakhir. KAEF terbang 181,42 persen dan INAF terbang 217,41 persen hingga akhir sesi Kamis (6/8/2020).
Uji coba vaksin Covid-19 oleh induk Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), menjadi pemicu. Dua anak usaha Bio Farma itu akan menjadi distributor vaksin Covid-19 apabila produksi telah dilakukan.
Baca Juga
Adapun, pembagian porsi keduanya disebut menggunakan perbandingan 50:50.
Pergerakan saham KAEF dan INAF sebenarnya sempat melambat bahkan terkoreksi hingga ke level auto reject bawah (ARB) akhir Juli 2020. Namun, laju kembali mengganas setelah Menteri BUMN Erick Thohir memastikan vaksin Covid-19 diproduksi akhir 2020.