Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Cisadane Sawit Raya Tbk. memproduksi crude palm oil (CPO) sebanyak 19.605 ton pada semester I/2020.
Jumlah itu menurun sebesar 11,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya 22.217 ton. Penurunan CPO juga berdampak pada melorotnya produksi palm kernel (PK) dari posisi 4.957 ton menjadi 4.382 ton.
Padahal di saat yang emiten berkode saham CSRA itu mencetak kenaikan panen tandan buah segar sebesar 7,2 persen. Tahun lalu, produksi buah mencapai 130.711 ton sedangkan tahun ini 140.413 ton.
Manajemen menyebutkan produksi buah masih di bawah target karena gangguan cuaca pada periode ini. Namun, Manajemen melihat produksi secara jangka panjang akan terus bertumbuh mengingat profil usia perkebunan, mayoritas berada pada usia produksi prima yaitu di bawah 18 tahun.
Perseroan, lanjut manajemen, juga tetap mempertahankan fokus utama untuk meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi operasional. Hal ini tercerminkan pada yield produksi TBS di semester I/2020 yang berada pada kisaran 8,9 ton per ha, lebih tinggi dari level 8,6 ton perha di semester I/2019.
Meski demikian, CSRA masih membukukan laba bersih Rp43,04 miliar pada semester I/2020. Jumlah itu naik hingga 965,2 persen dibandingkan dengan semester I/2019 Rp4,04 miliar. Direktur Cisadane Sawit Raya Seman Sendjaja menyatakan terlepas dari situasi bisnis yang menantang akibat pandemi covid-19 perseroan masih dapat tumbuh.
“Meskipun pembatasan sosial skala besar yang membatasi mobilitas kami, namun kami telah menyampaikan hasil dengan pertumbuhan positif sepanjang paruh pertama. Kami akan tetap fokus dalam memaksimalkan produktivitas dan menjaga efisiensi biaya,” katanya dalam keterangan resmi Kamis (6/8/2020).
CSRA, lanjutnya, optimistis untuk membangun keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Menurutnya kinerja perseroan akan tetap positif terutama dengan adanya inisiasi program D100 yang diberlakukan oleh Pemerintah.