Bisnis.com, JAKARTA - PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK) merevisi jadwal acara paparan publik yang awalnya direncanakan pada 14 Agustus 2020.
Corporate Secretary Sentral Mitra Informatika Teddy Pohan menyampaikan perusahaan akan membatalkan acara paparan publik secara elektronik yang diselenggarakan pada 14 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB.
"Hal ini disebabkan karena emiten memilih melakukan publikasi melalui stasiun televisi, sehingga jangkauannya lebih luas untuk seluruh lapisan masyarakat daripada melalui zoom," paparnya, Rabu (5/8/2020).
Adapun, acara paparan publik 2020 akan dilaksanakan kemudian hari sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sementara itu, PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK) optimistis pendapatan perseroan hingga akhir tahun ini tumbuh sebesar 30% melihat pertumbuhan omzet dan laba bersih paruh pertama tahun ini.
Pendapatan LUCK pada semester I/2020 senilai Rp62,8 miliar, tumbuh 30% dari Rp48,3 milliar pada periode yang sama di tahun 2019. Pada periode yang sama, perseroan juga berhasil mencetak laba bersih senilai Rp4,3 miliar atau naik 13,5% dari Rp3,7 miliar.
Baca Juga
Pertumbuhan kinerja di masa pandemi Covid-19 itu seiring dengan perubahan masyarakat mengoptimalkan teknologi informasi (TI) untuk menyokong aktivitas reguler di masa pandemi ini.
“Pandemi Covid-19 relatif tidak berdampak negatif terhadap laju omzet, kami justru mengalami peningkatan penjualan sebesar 30% karena pandemi ini berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan teknologi informasi oleh konsumen,” ujar Josephine Handayani Hidajat, Direktur Utama LUCK, dalam keterangan pers, Selasa (4/8/2020).
Sementara itu, saham LUCK masuk dalam pusara polemik antara PT Jouska Finansial Indonesia dengan para klien. Pasalnya, klien mengalami kerugian karena perusahaan penasehat keuangan itu membelikan porsi besar ke saham LUCK.
Di sisi lain, LUCK menunjuk PT Philip Sekuritas Indonesia sebagai underwriter ketika IPO. Pada saat yang sama seluruh klien Jouska membuka rekening dana investor (RDI) di perusahaan sekuritas itu.
Alih-alih membawa nasib mujur, LUCK justru membuat portofolio para klien kebakaran. Hal itu yang kemudian menyulut kemarahan para pelanggan hingga netizen.
Hana, bukan nama sebenarnya, mengatakan hampir 80 persen uang tabungan yang telah disetor dibelikan oleh Jouska dan afiliasinya saham LUCK.
Sebagai pemula, Hana tidak mengetahui bahwa pembelian suatu portofolio memerlukan perhitungan matang. "Saya percaya saja karena ini kan Jouska, masa iya membuat kesalahan investasi," terangnya kepada Bisnis.
Namun nasi telah menjadi bubur, alih-alih untung, LUCK membawa buntung. Harga saham merosot dari posisi Rp1.700 ke level Rp322. Hana meminta konfirmasi terkait alasan pembelian saham itu. Namun, penasehatnya kerap beralasan perseroan memiliki fundamental yang baik.
Pada penutupan perdagangan Rabu (5/8/2020), saham LUCK berada di level Rp248. Sepanjang 2020, harga merosot 38 persen.