Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas pasar Asia terkoreksi menyusul kekhawatiran terkait program insentif terbaru di Amerika Serikat.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (22/7/2020), Indeks Topix Jepang berbalik melemah setelah stagnan pada pembukaan perdagangan. Indeks ini terkoreksi 0,62 persen di level 1.572,9
Sementara itu, Korea Selatan ditutup dengan pelemahan tipis 0,01 persen di level 2.228,66. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia juga tidak mampu keluar dari tren pelemahan dan ditutup pada posisi 6.075,10 atau terkoreksi 1,32 persen.
Adapun indeks Hang Seng Hong Kong turut terkoreksi 0,51 persen di level 25.504,95 dan indeks Shanghai Composite China bertengger di zona hijau dengan kenaikan 0,39 persen di level 3.333,82
Perdagangan hari ini ditopang oleh sikap investor yang memperhatikan kenaikan bursa-bursa emerging market tertinggi sejak Februari lalu. Pada saat bersamaan, pelaku pasar juga terus mencermati laporan keuangan yang dirilis oleh sejumlah perusahaan.
Investor juga memperhatikan jalannya negosiasi antara partai Republikan dan Demokrat di Amerika Serikat terkait paket stimulus baru untuk memulihkan ekonomi. Sebelumnya, para pemimpin negara di Eropa telah menyepakati paket insentif senilai US$850 miliar untuk membantu upaya pemulihan ekonomi di kawasan tersebut.
Baca Juga
Analis Morgan Stanley Andrew Sheets mengatakan saat ini belum terlihat katalis positif penggerak saham untuk periode Agustus hingga September mendatang.
"Agustus - September mendatang akan menjadi periode tersulit untuk pasar modal," ujarnya.