Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai saham emiten farmasi dan tingkat imbal hasil, antara lain, menjadi topik halaman market, portofolio, dan investasi edisi harian Bisnis Indonesia, Rabu (22/7/2020).
Berikut perincian topiknya:
Saham Farmasi Makin Moncer. Perkembangan vaksin virus corona atau Covid-19 yang semakin mendekati titik terang menjadi katalis positif yang mendorong laju saham emiten farmasi melaju kencang. Di sisi lain, emiten aktif meracik strategi untuk menangkap peluang di tengah pandemi.
TPIA Gencar Galang Dana. Seiring dengan strategi untuk menggenjot produksi, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. gencar mencari pendanaan melalui emisi obligasi dan penarikan fasilitas perbankan.
Yield Obligasi Masih Tinggi. Tingkat imbal hasil atau yield surat utang pemerintah di pasar sekunder diprediksi masih sulit menjauh dari level 7% walaupun bank sentral menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate.
Auto Reject Bawah Dievaluasi. PT Bursa Efek Indonesia mempertimbangkan untuk memberlakukan kembali aturan batas auto rejection simetris dalam perdagangan saham.
Sektor Batu Bara Dibayangi Kelebihan Pasokan. Indonesia diprediksi mengalami kelebihan pasokan batu bara pada tahun ini jika emiten-emiten dengan pangsa pasar terbesar tidak cukup agresif untuk memangkas produksinya pada tahun ini.
Emas Makin Berkilau. Kilau emas tampak belum akan pudar dalam waktu dekat. Emas terus menguji untuk menembus level tertingginya sepanjang sejarah.