Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. fokus untuk menyeimbangankan kontribusi penjualan ekspor dan domestik pada sisa tahun berjalan 2020, setelah mencatatkan kinerja ekspor yang turun tajam.
Pinta S. Chandra, Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food mengatakan bahwa secara historis, proporsi penjualan ekspor dan domestik hampir seimbang. Namun, pada kuartal I/2020 komposisi penjualan lokal mendominasi seiring dengan hambatan logistik ke pasar luar negeri akibat pandemi Covid-19.
Per 31 Maret 2020, total penjualan emiten berkode saham SMAR itu sebesar Rp9,61 triliun. Kontribusi penjualan ekpsor hanya mencapai Rp4,03 triliun, berbeda jauh dengan kontribusi penjualan domestik sebesar Rp5,58 triliun.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2019, total penjualan SMAR mencapai Rp9,42 triliun. Kontribusi penjualan ekspor dan domestik tidak jauh berbeda, yaitu masing-masing di posisi Rp4,74 triliun dan Rp4,68 triliun.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan penjualan baik melalui pasar ekspor maupun domestik,” ujar Pinta kepada Bisnis, Kamis (16/7/2020).
Adapun, perseroan belum dapat menyampaikan kinerja penjualan kuartal II/2020 seiring dengan laporan keuangan kuartal tersebut yang sedang dalam proses penyelesaian.
Baca Juga
Di sisi lain, perseroan memperkirakan tingkat produksi pada tahun ini tidak akan lebih baik daripada tahun lalu lantaran kekeringan yang dialami perseroan pada pertengahan 2019 dan mempengaruhi produksi hingga saat ini.
Pada kuartal I/2020, emiten Grup Sinarmas itu memproduksi CPO dan inti sawit (PK) masing- masing sebesar 136.000 ton dan 36.000 ton pada kuartal I/2020. Tingkat ekstraksi minyak sawit adalah 21,4 persen sedangkan tingkat ekstraksi inti sawit mencapai 5,7 persen.
Selain itu, luas area tertanam SMAR mencapai 137.300 hektare, yang terdiri atas 106.000 hektare area inti dan 31.300 hektare area plasma.
Dari total area tertanam tersebut, sebanyak 132.000 hektare merupakan area menghasilkan dan 5.300 hektare merupakan area belum menghasilkan.
Selama kuartal pertama tahun 2020, SMAR telah memanen 596.000 ton tandan buah segar (TBS), lebih rendah 4 persen dibandingkan dengan panen pada tiga bulan pertama 2019.
“Untuk sepanjang 2020, output produk sawit (CPO + PK) perseroan diperkirakan sedikit menurun dibandingkan dengan 2019,” jelas Pinta.