Bisnis.com, JAKARTA — PT Transcoal Pacific Tbk. memutuskan pembagian dividen tunai senilai Rp25 miliar untuk kinerja tahun buku 2019.
Transcoal Pacific telah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu (9/7/2020). Salah satu keputusan yang dihasilkan yakni pembagian dividen untuk kinerja tahun buku 2019.
Direktur Transcoal Pacific Amril mengungkapkan pencapaian laba bersih perseroan senilai Rp270 miliar pada 2019. Rencananya, Rp2 miliar akan digunakan perseroan sebagai cadangan umum.
“Rp25 miliar atau 9,28 persen akan kami bagikan dividen,” ujarnya dalam paparan publik secara daring Kamis (9/7/2020).
Dengan demikian, emiten berkode saham TCPI itu akan membagikan Rp5 per lembar kepada para pemegang saham. Sisa dari laba bersih tahun lalu senilai Rp242,5 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan.
Berdasarkan catatan Bisnis, dividen tunai yang dibagikan perseroan untuk kinerja tahun buku 2019 lebih rendah dibandingkan dengan periode keuangan 2018. TCPI tercatat membagikan 30 persen dari laba bersih tahun buku 2018 atau senilai Rp79,68 miliar.
Baca Juga
TCPI membukukan pendapatan Rp2.319,91 juta pada tahun lalu. Realisasi itu naik tipis 0,04 persen dibandingkan dengan Rp2.319,09 juta periode 2018.
Laporan keuangan 2019 perseroan menunjukkan dua perusahaan yang berkontribusi melebihi 10 persen terhadap pendapatan perseroan yakni dua anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI).
Secara detail, kontribusi KPC turun 17,13 persen menjadi Rp1,25 triliun per 31 Desember 2019. Namun, pendapatan dari AI naik 76,57 persen secara tahunan menjadi menjadi Rp922,91 miliar.
Dengan demikian, total kontribusi pendapatan dua anak usaha BUMI terhadap Transcoal Pacific sebesar Rp2,17 triliun atau naik 6,98 persen secara yoy pada 2019. Sebagai catatan, KPC dan AI merupakan dua perusahaan produsen batu bara.