Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai kinerja lini bisnis perhotelan dan strategi PT Transcoal Pacific Tbk., di antaranya, menjadi topik halaman korporasi dan market edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (20/4/2020).
Berikut perincian topiknya:
Lini Bisnis Perhotelan Terpukul. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka penanganan COVID-19 membuat kinerja lini bisnis perhotelan milik emiten properti mengendur sejalan dengan anjloknya okupansi kamar dan penghentian operasional hotel untuk sementara waktu. Kondisi itu berimbas pada pendapatan berulang emiten properti pada 2020.
Bank Selektif Masuk Tekstil. Industri perbankan selektif menyalurkan kredit ke sektor tekstil di tengah kondisi produsen alat pelindung diri dan masker yang mengalami tekanan arus kas pada saat penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia.
TCPI Bidik Klien Baru. Emiten pelayaran PT Transcoal Pacific Tbk. terus berupaya mendapatkan klien baru dan fokus meneruskan pelaksanaan kontrak yang diperoleh sejak tahun-tahun sebelumnya.
BUMN Karya Diadang Pandemi. Keputusan pemerintah merealokasi anggaran proyek infrastruktur akibat pandemi COVID-19 menjadi pukulan telak bagi prospek kinerja emiten BUMN yang bergerak di sektor konstruksi. Asa memacu kinerja setelah tertekan tahun politik pada 2019 pun menjadi jauh panggang dari api.
Reksa Dana Terproteksi Paling Menarik. Di tengah penyusutan asset under management (AUM) industri reksa dana, RD Terproteksi ternyata mampu bertahan. Reksa dana jenis ini menjadi yang paling rendah penurunannya, baik dari sisi AUM maupun unit penyertaan.
Dampak ke Yield SBN Minim. Revisi prospek utang jangka panjang Indonesia dari stabil menjadi negatif oleh lembaga pemeringkat S&P Global Ratings disebut berdampak minim terhadap pasar obligasi RI.