Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa tergelincir ke zona merah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (7/7/2020), seiring dengan melemahnya bursa saham global.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 melorot 0,7 persen pukul 8.08 pagi waktu London (pukul 14.10 WIB).
Sejalan dengan Stoxx, kontrak berjangka indeks S&P 500 AS turun 0,6 persen, indeks MSCI Asia Pacific terkoreksi 0,5 persen, dan indeks MSCI Emerging Market melemah 0,6 persen.
Setelah mampu naik tajam lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Senin (6/7/2020), indeks Stoxx tertekan pelemahan saham bank dan emiten perawatan kesehatan.
Rilis data terkini menunjukkan produksi industri di Jerman untuk bulan Mei 2020 naik lebih kecil dari perkiraan. Fakta tersebut menggarisbawahi tantangan-tantangan yang dihadapi ketika kawasan tersebut bangkit dari lockdown.
Meski demikian, indeks Shanghai Composite mampu melanjutkan penguatannya untuk perdagangan hari keenam beruntun dan nilai tukar yuan offshore menguat hingga ke level 7 per dolar AS, untuk pertama kalinya sejak Maret.
Baca Juga
Investor tampak mengambil jeda setelah mendorong kenaikan besar untuk pasar saham pada awal pekan ini meskipun peningkatan laju kasus Covid-19 secara global menimbulkan kekhawatiran tentang gelombang baru.
Lonjakan bursa saham China pada Senin (6/7) membantu mendorong saham global ke level tertinggi sejak awal Juni, dengan para pedagang menaruh keyakinan pada pemulihan ekonomi yang didukung oleh stimulus bank sentral dan pemerintah negara-negara di dunia.
Namun, kenaikan lebih lanjut bisa saja menjadi lebih berat sebelum dimulainya musim rilis laporan kinerja keuangan korporasi untuk kuartal kedua.
Menurut Kepala strategi pasar global di Invesco Kristina Hooper, kendati pasar saham tidak dikaitkan dengan ekonomi dalam beberapa bulan terakhir, ada potensi bahwa musim laporan keuangan dapat menyatukannya kembali meskipun sementara.
“Dan membuat saham lebih sensitif terhadap kenaikan laju infeksi serta kemungkinan kurangnya stimulus fiskal,” sambung Hooper, dikutip dari Market Watch.
Berbanding terbalik dengan bursa saham, indeks dolar AS rebound dan bergerak positif bersama kenaikan obligasi Treasury AS dan sebagian besar obligasi Eropa.