Bisnis.com, JAKARTA – Emiten layanan kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. mencetak pendapatan Rp391,37 miliar dan laba bersih Rp34,78 miliar pada kuartal I/2020.
Kenaikan total pendapatan ditopang oleh kontribusi dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 66,3 persen sedangkan kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 33,7 persen.
Selain itu, pendapatan tes esoterik memberikan kontribusi Rp75,55 miliar dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada kuartal I/2020 menjadi sebanyak 136.084 tes.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan bahwa di awal situasi pandemi Covid-19 perseroan masih bisa membukukan laba bersih yang cukup baik pada kuartal I/ 2020.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan, produktivitas, dan pengendalian biaya serta menjaga posisi keuangan yang sehat,” katanya dikutip Minggu (5/7/2020).
Dewi optimistis dapat mengatasi tantangan pandemi dengan dukungan keunggulan operasional, sumber daya manusia yang kompeten, penggunaan sistem teknologi informasi yang andal, dan kepercayaan dari pemangku kepentingan.
Baca Juga
“Kami telah melakukan evaluasi menyeluruh dan persiapan yang cukup komprehensif untuk melaksanakan pemeriksaan laboratorium terkait covid-19 ini. Di kondisi yang penuh tantangan ini, kami fokus pada keamanan, kesehatan dan keselamatan karyawan dan pelanggan Prodia,” imbuhnya.
Selain itu, pada kuartal I 2020 emiten berkode saham PRDA menjalin kerjasama dengan RS Rumah Sakit (RS) Siaga Raya dalam layanan pengelolaan laboratorium kesehatan. PRDA juga meluncurkan layanan pemeriksaan imunohistokimia (IHK) untuk kanker limfoma.
Pemeriksaan IHK ini merupakan salah satu cara yang tepat dalam mendukung diagnosis untuk menentukan pengobatan yang tepat bagi pasien sekaligus untuk membedakan tipe limfoma. Prodia pun menyediakan pemeriksaan kesehatan daya tahan tubuh bagi pelanggan.
Total aset perseroan pada kuartal I 2020 tercatat meningkat menjadi Rp2,10 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp1,27 Triliun dan aset non lancar menjadi Rp832,81 miliar.
Dari sisi arus kas, Prodia berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus di kuartal I/2020 menjadi sebesar Rp189,84 miliar atau meningkat sebesar 34,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Peningkatan akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini terutamanya disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp429,81 miliar.
Total liabilitas meningkat sekitar 17,4 persen menjadi Rp412,45 miliar pada kuartal I/2020. Adapun liabilitas jangka pendek mencapai Rp169,56 miliar dan liabilitas jangka panjang menjadi Rp242,90 miliar.
Total ekuitas naik menjadi sebesar Rp1,69 triliun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp1,66 triliun.