Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi masih akan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Jumat (3/7/2020), setelah 6 hari perdagangan berturut-turut menetap di zona merah.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa saat ini rupiah kembali dikelilingi sentimen negatif, salah satunya arus dana asing yang keluar dari pasar dalam negeri.
Pasar masih khawatir terhadap kasus Covid-19 yang belum menunjukkan sinyal mereda. Dengan demikian, rupiah diyakini masih akan bertahan di zona merah.
Namun, sebagian pasar cukup optimistis terhadap perkembangan vaksin. Apalagi terdapat kabar pengujian vaksin dari BioNTech berhasil meningkatkan imun.
“Rupiah kemungkinan masih akan melemah di level Rp14.350 hingga Rp14.450 per dolar AS,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (2/7/2020).
Adapun, pada penutupan perdagangan Kamis (2/7/2020), rupiah ditutup di level Rp14.378 per dolar AS, terkoreksi 0,67 persen atau 95 poin. Kinerja itu menjadikan rupiah menetap di zona merah untuk enam hari perdagangan berturut-turut.
Baca Juga
Ibrahim pun menjelaskan, dengan diapitnya sentimen negatif dan positif untuk rupiah pasar sepertinya cenderung bingung menentukan sikap, sehingga wajar kalau arus modal asing kembali mengalir ke luar pasar.