Bisnis.com, JAKARTA – Dampak negatif pandemi virus corona diprediksi akan tetap dirasakan oleh emiten-emiten di sektor pelayaran hingga akhir tahun 2020. Selain itu, efisiensi operasi di tengah pembukaan bertahap kegiatan ekonomi juga menjadi tantangan pada sektor ini.
Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan, pandemi virus corona cukup berdampak buruk pada kinerja emiten pelayaran. Pasalnya, hal tersebut membuat aktivitas bisnis di seluruh dunia terhambat atau bahkan terhenti dengan adanya kebijakan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) di Indonesia.
“Kinerja perusahaan sektor pelayaran ini amat bergantung pada kegiatan ekonomi dan juga efisiensi dari harga bahan bakar,” katanya kepada Bisnis, Kamis (25/6/2020).
Menurutnya, dampak dari pandemi ini masih akan terlihat pada kinerja emiten sektor pelayaran pada kuartal II/2020. Hal ini, lanjutnya, akan berdampak pada pertumbuhan negatif sektor ini hingga akhir tahun 2020.
Aria melanjutkan, pembukaan kegiatan ekonomi bukan berarti akan langsung memulihkan kinerja keuangan perusahaan. Menurutnya, pembukaan bisnis yang kebanyakan dilakukan secara bertahap akan menjadi tantangan baru bagi perusahaan pelayaran untuk memaksimalkan keuntungan di tengah sejumlah batasan yang diberlakukan.
“Dengan pembatasan ini, kapasitasnya nanti tidak akan langsung optimal secara penuh,” imbuhnya.
Baca Juga
Aria melanjutkan, perusahaan di sektor pelayaran akan menghadapi tantangan berupa pengaturan dan efisiensi operasi hingga akhir tahun 2020. Hal tersebut akan menentukan ketahanan emiten pada tahun ini dan menyiapkan upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pada 2021.
“Kemungkinan belum ada pertumbuhan dari sektor ini pada akhir tahun 2020,” pungkasnya