Bisnis.com, JAKARTA — PT Visi Asia Media Tbk (VIVA) berhasil menekan kerugiannya pada tahun buku 2019, meski dalam periode yang sama pendapatan perseroan tercatat menyusut.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang ada dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, VIVA membukukan pendapatan sebesar Rp2,11 triliun. Jumlah ini turun 11,77 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,40 triliun.
Adapun pos pendapatan perseroan masih didominasi oleh pendapatan dari iklan yakni sebesar Rp2,10 triliun, sedangkan sisanya pendapatan non-iklan Rp9,15 miliar.
Sementara itu dalam kurun waktu yang sama, beban usaha emiten media ini juga menurun 8,24 persen, dari sebesar Rp2,34 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp2,14 triliun pada akhir 2019.
Alhasil, perseroan mampu menekan kerugiannya pada tahun buku 2019, yang mana pada periode ini rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik perseroan tercatat sebesar Rp550,83 miliar.
Sebagai perbandingan, pada tahun buku sebelumnya yakni 2018, VIVA mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik perseroan mencapai Rp1,10 triliun.
Baca Juga
Kemudian pada pos aset, perseroan juga membukukan kenaikan total aset sebesar 6,77 persen, menjadi Rp8,56 triliun dari yang sebelumnya Rp8,02 triliun. Adapun aset tersebut terdiri atas aset lancar Rp4,42 triliun dan aset tidak lancar Rp4,14 triliun.
Dalam pos aset, tercatat pula kas setara kas akhir tahun VIVA per 31 Desember 2018 yakni sebesar Rp22,23 miliar. Jumlah ini menurun 31,22 persen secara year on year yang mana per 31 Desember 2018 yang tercatat adalah sebesar Rp32,32 miliar.
Sementara itu pada pos kewajiban, VIVA tercatat memiliki liabilitas sebesar Rp7,41 triliun, naik 17,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,33 triliun.
Adapun kewajiban tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp7,11 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp305,87 miliar.