Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media massa PT Visi Media Asia Tbk. akan mengubah fokus dari sekadar tayangan menjadi properti intelektual.
Saat ditemui usai pelantikan Menteri BUMN Erick Thohir, Presiden Direktur Visi Media Asia Anindya Novyan Bakrie mengatakan emiten berkode saham VIVA itu akan didorong seperti Disney Channel yang kaya dengan properti intelektual. Di era digital seperti sekarang, media massa, khususnya televisi tidak bisa sekadar memberikan tayangan seperti dulu.
“Intinya bagi kami [VIVA] dalam era digitalisasi ini mau fokus di mana? Apakah mau fokus kepada pembuatan konten seperti Netflix atau ke arah Disney yang fokus di intelectual property. Kami telah memilih VIVA itu akan fokus di intelectual property,” katanya, Rabu (23/10/2019).
Oleh sebab itu, Anindya mengatakan VIVA akan menambah kerja sama seperti One Pride, MMA dan sport Indonesia yang memiliki kekayaan intelektual. Belum lama ini juga VIVA ikut berinvestasi pada Bumi Langit.
Sebagai informasi, Bumi Langit adalah perusahaan hiburan berbasis karakter jagoan Indonesia yang telah diterbitkan selama 60 tahun terakhir.
Bumi Langit akan begerak seperti Marvel dengan menjadikan tokoh komik seperti Gundala dan Si Buta dari Gua Hantu tokoh layar lebar.
Baca Juga
“Ke depan kalau tidak ada diferensiasi produk itu susah bagi siapapun. Kami pun sempat menyangka bisnis free to air pada 2018-2019 melambat itu karena digital. Tapi ternyata ekonomi dari konsumsi domestik melambat,” sebutnya.