Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anindya Bakrie: VIVA Bakal Tiru Model Bisnis Disney Channel

Emiten berkode saham VIVA itu akan didorong seperti Disney yang kaya dengan properti intelektual.
Komisaris Utama PT Intermedia Capital Tbk. Anindya Novyan Bakrie (kedua kanan) berbincang dengan Komisaris Anindra Ardiansyah Bakrie (kedua kiri), Komisaris Independen C.F.Carmelita Hardikusumo (kiri) dan Direktur Raden Mas Harlin Erlianto Rahardjo seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Kamis (25/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Komisaris Utama PT Intermedia Capital Tbk. Anindya Novyan Bakrie (kedua kanan) berbincang dengan Komisaris Anindra Ardiansyah Bakrie (kedua kiri), Komisaris Independen C.F.Carmelita Hardikusumo (kiri) dan Direktur Raden Mas Harlin Erlianto Rahardjo seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Kamis (25/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media massa PT Visi Media Asia Tbk. akan mengubah fokus dari sekadar tayangan menjadi properti intelektual.

Saat ditemui usai pelantikan Menteri BUMN Erick Thohir, Presiden Direktur Visi Media Asia Anindya Novyan Bakrie mengatakan emiten berkode saham VIVA itu akan didorong seperti Disney Channel yang kaya dengan properti intelektual. Di era digital seperti sekarang, media massa, khususnya televisi tidak bisa sekadar memberikan tayangan seperti dulu.

“Intinya bagi kami [VIVA] dalam era digitalisasi ini mau fokus di mana? Apakah mau fokus kepada pembuatan konten seperti Netflix atau ke arah Disney yang fokus di intelectual property. Kami telah memilih VIVA itu akan fokus di intelectual property,” katanya, Rabu (23/10/2019).

Oleh sebab itu, Anindya mengatakan VIVA akan menambah kerja sama seperti One Pride, MMA dan sport Indonesia yang memiliki kekayaan intelektual. Belum lama ini juga VIVA ikut berinvestasi pada Bumi Langit.

Sebagai informasi, Bumi Langit adalah perusahaan hiburan berbasis karakter jagoan Indonesia yang telah diterbitkan selama 60 tahun terakhir.

Bumi Langit akan begerak seperti Marvel dengan menjadikan tokoh komik seperti Gundala dan Si Buta dari Gua Hantu tokoh layar lebar.

“Ke depan kalau tidak ada diferensiasi produk itu susah bagi siapapun. Kami pun sempat menyangka bisnis free to air pada 2018-2019 melambat itu karena digital. Tapi ternyata ekonomi dari konsumsi domestik melambat,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper