Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya dan melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (24/6/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.964,73 dengan kenaikan tajam 1,75 persen atau 85,6 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (23/6/2020), IHSG berakhir di level 4.879,13 dengan pelemahan 0,81 persen atau 39,70 poin, koreksi hari kedua berturut-turut.
Indeks terpantau mulai rebound ke zona hijau dengan langsung menembus level 4.900 pada awal perdagangan Rabu. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.879,13 – 4.977,65.
Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori positif, dipimpin finansial (+3,2 persen), aneka industri (+1,55 persen), dan perdagangan (+1,48 persen). Satu-satunya sektor yang berakhir di zona negatif hanya pertanian (-0,73 persen).
Tercatat 245 saham menguat, 159 saham melemah, dan 165 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 7,5 persen dan 3,7 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Baca Juga
Indeks saham lainnya di Asia terpantau berakhir variatif. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing terkoreksi 0,07 persen dan 0,42 persen, diikuti Hang Seng Hong Kong yang ditutup melemah 0,50 persen.
Sebaliknya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China mampu menguat 0,30 persen dan 0,42 persen, sedangkan Kospi Korea Selatan naik tajam 1,42 persen dan indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,19 persen.
Secara keseluruhan, bursa Asia naik moderat setelah bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Selasa (23/6/2020).
Indeks S&P 500 berakhir menguat 0,43 persen ke level 3.131,29, Dow Jones Industrial Average menanjak 0,50 persen ke level 26.156,10, dan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,74 persen ke posisi 10.131,37.
Namun, penguatan pasar saham dibatasi oleh kekhawatiran bahwa lonjakan kasus baru Covid-19 di sejumlah negara atau negara bagian dapat kembali menekan aktivitas ekonomi.
Tetap saja, Nasdaq Composite mampu mencetak rekor level tertinggi sepanjang masa. Perhatian beralih pada tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan gagasan bahwa setiap penurunan akan diiringi dengan peningkatan pengeluaran pemerintah dan langkah-langkah Federal Reserve.
Investor bertaruh bahwa stimulus bernilai triliunan dolar AS yang diulurkan oleh bank-bank sentral dan pemerintah negara-negara di seluruh dunia akan melindungi ekonomi dari gelombang baru infeksi virus corona (Covid-19).
“Berita buruk tidak terlalu buruk jika kita berpikir bahwa artinya akan ada lebih banyak stimulus,” ujar ahli strategi investasi di Edward Jones, Nela Richardson.
“Pasar juga merespons tindakan cepat, tercepat dalam setiap resesi sejak periode Great Depression, dari pemerintah Federal dan otoritas moneter, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia,” imbuhnya, dilansir dari Bloomberg.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah rebound dan ditutup terapresiasi 31 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.130 per dolar AS, setelah sepanjang hari bergerak di kisaran 14.110 – 14.159.
NO | Sektor | Sebelumnya | Terakhir | Selisih | Selisih (%) |
1 | INFRASTRUC | 900,271 | 911,475 | 11,2 | 1,25 |
2 | MISC-IND | 883,358 | 897,02 | 13,66 | 1,55 |
3 | BASIC-IND | 723,946 | 727,188 | 3,24 | 0,45 |
4 | TRADE | 601,817 | 610,703 | 8,89 | 1,48 |
5 | PROPERTY | 327,73 | 331,52 | 3,79 | 1,16 |
6 | CONSUMER | 1.805,549 | 1.822,303 | 16,75 | 0,93 |
7 | MINING | 1.234,498 | 1.242,742 | 8,24 | 0,67 |
8 | MANUFACTUR | 1.180,174 | 1.190,43 | 10,26 | 0,87 |
9 | AGRI | 1.055,705 | 1.047,976 | -7,73 | -0,73 |
10 | FINANCE | 1.029,11 | 1.062,036 | 32,93 | 3,2 |