Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Sektor Finansial Melonjak, IHSG Unjuk Gigi di Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya dan melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (24/6/2020).
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya dan melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (24/6/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.964,73 dengan kenaikan tajam 1,75 persen atau 85,6 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (23/6/2020), IHSG berakhir di level 4.879,13 dengan pelemahan 0,81 persen atau 39,70 poin, koreksi hari kedua berturut-turut.

Indeks terpantau mulai rebound ke zona hijau dengan langsung menembus level 4.900 pada awal perdagangan Rabu. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.879,13 – 4.977,65.

Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori positif, dipimpin finansial (+3,2 persen), aneka industri (+1,55 persen), dan perdagangan (+1,48 persen). Satu-satunya sektor yang berakhir di zona negatif hanya pertanian (-0,73 persen).

Tercatat 245 saham menguat, 159 saham melemah, dan 165 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 7,5 persen dan 3,7 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Indeks saham lainnya di Asia terpantau berakhir variatif. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing terkoreksi 0,07 persen dan 0,42 persen, diikuti Hang Seng Hong Kong yang ditutup melemah 0,50 persen.

Sebaliknya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China mampu menguat 0,30 persen dan 0,42 persen, sedangkan Kospi Korea Selatan naik tajam 1,42 persen dan indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,19 persen.

Secara keseluruhan, bursa Asia naik moderat setelah bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Selasa (23/6/2020).

Indeks S&P 500 berakhir menguat 0,43 persen ke level 3.131,29, Dow Jones Industrial Average menanjak 0,50 persen ke level 26.156,10, dan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,74 persen ke posisi 10.131,37.

Namun, penguatan pasar saham dibatasi oleh kekhawatiran bahwa lonjakan kasus baru Covid-19 di sejumlah negara atau negara bagian dapat kembali menekan aktivitas ekonomi.

Tetap saja, Nasdaq Composite mampu mencetak rekor level tertinggi sepanjang masa. Perhatian beralih pada tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan gagasan bahwa setiap penurunan akan diiringi dengan peningkatan pengeluaran pemerintah dan langkah-langkah Federal Reserve.

Investor bertaruh bahwa stimulus bernilai triliunan dolar AS yang diulurkan oleh bank-bank sentral dan pemerintah negara-negara di seluruh dunia akan melindungi ekonomi dari gelombang baru infeksi virus corona (Covid-19).

“Berita buruk tidak terlalu buruk jika kita berpikir bahwa artinya akan ada lebih banyak stimulus,” ujar ahli strategi investasi di Edward Jones, Nela Richardson.

“Pasar juga merespons tindakan cepat, tercepat dalam setiap resesi sejak periode Great Depression, dari pemerintah Federal dan otoritas moneter, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia,” imbuhnya, dilansir dari Bloomberg.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah rebound dan ditutup terapresiasi 31 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.130 per dolar AS, setelah sepanjang hari bergerak di kisaran 14.110 – 14.159.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper