Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Modal, Emiten Ramai Gelar Private Placement

Penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dinilai sebagai cara efektif untuk memperkuat modal di tengah kondisi pandemi yang menghambat laju pertumbhan perekonomian.
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, JAKARTA — Sejumlah emiten merancang aksi penambahan modal lewat private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu di tengah situasi pandemi yang membuat prospek kinerja seret. Cara ini dinilai efektif bagi emiten untuk mendapat dana segar.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, setidaknya ada tujuh  emiten yang mengumumkan rencana private placement, Kemudian ada satu emiten yang sudah merealisasikan rencana tersebut hingga tahun berjalan.

Grup MNC menjadi emiten paling gencar melakukan penambahan modal lewat private placement. Sebanyak tiga emiten Grup MNC mengumumkan rencana private placement dalam waktu yang berdekatan.

Ketiga emiten itu yakni, PT MNC Studios International Tbk. (MSIN), PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), dan PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY). Ketiganya bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari seluruh saham yang telah disetor penuh dalam perseroan lewat private placement atau pun rights issue.

Selain ketiga emiten itu, PT Ciputra Development Tbk., PT Bumi Resources Minerals Tbk., PT Estika Tata Tiara Tbk., dan PT Perdana Bangun Persada Tbk. juga . juga berniat menambah modal lewat cara yang sama. Adapun PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk. sudah mengeksekusi rencana penambahan modal dengan raihan dana segar masing-masing Rp329,46 miliar dan Rp1,23 triliun.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan dalam situasi perlambatan ekonomi seperti saat ini, akan sulit bagi perusahaan untuk menggenjot pendapatan mereka secara signifikan.

Alih-alih, yang dapat mereka lakukan adalah hal-hal yang ada dalam kuasa perseroan, antara lain melalui penerbitan saham untuk penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dan melakukan pembelian kembali obligasi.

“Sekarang perusahaan cukup berat mencari pendanaan eksternal. Pinjaman perbankan bank juga agak sulit, menerbitkan obligasi juga tantangannya cukup berat, sementara perusahaan butuh modal kerja yang eksisting saja itu butuh pendanaan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (23/6/2020).

Dengan dana yang bersumber dari ekuitas seperti melakukan PMTHMETD, perseroan memiliki keuntungan tidak terikat oleh cost of fund.Adapun biaya dana dalam kondisi saat ini cenderung mahal.

“Kalau berkiblat ke suku bunga the Fed, maka dipastikan kondisi ke depan kita dalam kondisi tren suku bunga rendah. Jadi banyak yang melakukan perubahan struktur permodalan mereka memanfaatkan kondisi global tersebut,” jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper