Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke Rp14.209, Rupiah Justru Terdepresiasi di Pasar Spot

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 54 poin atau 0,38 persen ke level Rp14.154 per dolar AS.
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.209 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (22/6/2020).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.209 per dolar AS, menguat 33 poin atau 0,23 persen dari posisi Rp14.242 pada Jumat (19/6/2020).

Di sisi lain, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 54 poin atau 0,38 persen ke level Rp14.154 per dolar AS pukul 09.48 WIB dibandingkan level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (19/6/2020), nilai tukar mata uang rupiah ditutup ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.100.

Pada awal perdagangan hari ini, rupiah sudah dibuka di zona merah dengtan pelemahan   7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.107 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak dalam kisaran 14.107 – 14.165 per dolar AS.

Reli nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan terhenti  setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan dan memberi sinyal perlambatan ekonomi.

Posisi Indonesia yang kini sudah menyalip Singapura sebagai episentrum Covid-19 di Asia Tenggara, ditambah dengan penurunan suku bunga acuan membuat analis Rabobank dan HSBC Holdings Plc memprediksi mata uang garuda akan melemah pada semester kedua 2020.

Dilansir dari Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah melonjak 15 di kuartal II/2020 yang mana bank sentral banyak memberikan bantuan selama periode tersebut. Namun, setelah rupiah kembali menguat, BI sepertinya mulai mengambil ancang-ancang yang akhirnya menekan rupiah secara perlahan. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kebijakan mempertahankan suku bunga acuan pada bulan Mei sejatinya mempertimbangkan stabilitas nilai tukar.

Sementara itu, saat BI menurunkan suku bunga acuan pada hari Kamis (18/6/2020) menjadi 4,25 persen, Perry memberikan catatan bahwa rupiah tidak lagi tertekan meskipun nilai tukarnya belum mampu stabil. 

“Pemotongan suku bunga terbaru Bank Indonesia jelas mencerminkan stabilisasi sentimen risiko global dan kembalinya aliran modal ke Indonesia secara bertahap yang akhirnya memperkuat rupiah,” kata Joseph Incalcaterra, kepala ekonom Asean HSBC di Hong Kong.

Namun, HSBC sebenarnya mengharapkan penurunan suku bunga 50 basis poin lagi hingga akhir kuartal pertama tahun depan dengan proyeksi bahwa rupiah bisa jadi melemah ke level Rp15.200 per dolar AS pada akhir 2020.

Sementara itu, indeks dolar, yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia lainnya, terpantau melemah 0,074 poin atau 0,08 poin ke posisi 97,549 pada pukul 10.23 WIB.

Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks dolar AS bergerak dalam kisaran level 97,542 – 97,739.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
TanggalKurs

22 Juni

Rp14.209

19 Juni

Rp14.242

18 Juni

Rp14.186

17 Juni

Rp14.234

16 Juni

Rp14.155

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper